Apakah Anda tahu tentang hubungan antara migrain dan gangguan pendengaran? Untuk beberapa orang, migrain dimulai dengan tanda-tanda peringatan mental dan fisik. Seperti kelelahan, perubahan suasana hati, keinginan makanan manis, merasa haus, leher kaku, dll. Kemudian muncul rasa sakit yang luar biasa dan sensasi berdebar-debar di kepala.
Hubungan Migrain dengan Gangguan Pendengaran
Pasokan darah ke sistem auditori terganggu
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Rumah Sakit Universitas Assiut di Mesir, ada korelasi antara migrain dan gangguan pendengaran. Dari 58 penderita migrain, dua pertiga memiliki satu atau lebih abnormalitas dengan fungsi koklea dan jalur pendengaran. Para peneliti perlu melakukan lebih banyak penelitian untuk menentukan dengan tepat bagaimana migrain dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Namun, para peneliti berhipotesis bahwa kelainan tersebut bisa merupakan akibat dari pasokan darah yang terganggu ke sistem pendengaran selama serangan migrain.
Peneliti lain mendukung klaim ini. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh JAMA Neurology, migrain dapat merusak rambut-rambut kecil di telinga bagian dalam. Rambut-rambut ini mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak. Jika rambut tidak mendapat pasokan darah yang cukup, akhirnya rambut akan rusak dan mati. Selama migrain, vasospasme (penyempitan tiba-tiba) dari arteri labirin dapat memotong suplai darah ke sistem pendengaran. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan pendengaran secara bertahap namun permanen.
Migrain dan Gangguan Pendengaran mendadak
Studi lain menemukan bahwa penderita migrain hampir dua kali lebih mungkin untuk mengalami gangguan pendengaran sensorineural mendadak , yang merupakan jenis gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan pada telinga bagian dalam atau saraf yang bergerak dari telinga ke otak. Para peneliti dari Rumah Sakit Umum Veteran Taipei di Taiwan menemukan ada korelasi antara jumlah orang yang mengalami migrain dan jumlah orang yang mengalami kehilangan pendengaran mendadak di satu atau kedua telinga segera atau selama beberapa hari.
Para peneliti tidak dapat menentukan penyebab pastinya, tetapi gangguan pendengaran sensorineural yang tiba-tiba adalah kondisi yang jarang terjadi. Hanya karena Anda menderita migrain, itu tidak berarti Anda cenderung mengalami gangguan pendengaran sensorineural mendadak. Hanya ada 4.000 kasus di Amerika Serikat setiap tahun. Namun, kehilangan pendengaran yang tiba-tiba adalah keadaan darurat medis, jadi Anda harus segera mencari perawatan medis jika Anda mengalami masalah pendengaran.
Sakit kepala atau Migrain?
Terkadang sulit untuk membedakan antara sakit kepala dan migrain. Dalam kedua kasus, rasa sakit dapat terjadi di satu bagian kepala atau beberapa bagian kepala. Jika Anda mengalami rasa sakit dengan kualitas yang berdenyut, Anda mungkin mengalami migrain. Beberapa tanda migrain lainnya meliputi mual, pusing, dan kepekaan terhadap cahaya. Di sisi lain, jika rasa sakit Anda lebih mantap dengan sensasi yang kencang, Anda mungkin mengalami sakit kepala dengan ketegangan di kepala.
Kesimpulan
Penelitian mendukung hubungan antara migrain dan gangguan pendengaran. Jadi, jika Anda menderita migrain, pastikan Anda menerima tes pendengaran tahunan, dan pertimbangkan untuk menghubungi Pusat alat bantu dengar Indonesia (ABDI) di area terdekat di kota Anda.
Kami berkomitmen untuk kepuasan pasien, dan komitmen kami untuk membantu orang mengendalikan dan mengatasi masalah pendengaran mereka. Anda dapat mengandalkan Pusat alat bantu dengar Indonesia (ABDI) untuk mendapatkan dukungan dan bantuan mengatasi gangguan pendengaran yang Anda alami dan hidup lebih sehat tanpa masalah pendengaran.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kami, silahkan hubungi kami di 0800-100-2234. Anda juga dapat menjadwalkan janji temu secara online untuk bertemu dengan salah satu audiolog kami dari tempat terdekat di kota Anda.
–
Sumber : https://www.soundrelief.com/the-link-between-migraines-and-hearing-loss/
