Bagi kebanyakan orang, gangguan pendengaran terjadi secara bertahap seiring berjalannya waktu. Anda mungkin tidak menyadari adanya penurunan pada pendengaran Anda dari hari ke hari. Namun terkadang, gangguan pendengaran bisa datang secara tiba-tiba dan tanpa adanya tanda-tanda. Hal ini disebut gangguan gangguan pendengaran mendadak. Itu terjadi ketika seseorang kehilangan pendengaran, biasanya hanya di satu telinga selama kurang dari tiga hari. Hal ini dapat terjadi pada siapa saja, namun paling sering terjadi pada orang dewasa berusia sekitar 40 sampai dengan 50-an.
perubahan mendadak pada pendengaran sering diabaikan (mungkin Anda berfikir karena telinga tersumbat atau alergi kambuh), sebenarnya sangat penting untuk segera menemui dokter THT jika hal ini terjadi.
“Tidak banyak keadaan darurat pada telinga, tapi ini adalah satu hal yang kami anggap sebagai keadaan darurat,” kata ahli bedah telinga Erika Woodson, MD.
Ada penyebab lain yang menyebabkan perubahan mendadak pada pendengaran Anda. Namun jika penyebabnya adalah SSNHL (Sudden Sensorineural Hearing Loss), maka hal ini memerlukan pengobatan dan semakin cepat, semakin baik.
Gangguan Pendengaran Sensorineural VS Masalah Telinga Lainnya
Gangguan pendengaran mendadak berbeda dengan fenomena sementara yang umum disebut disfungsi tuba eustachius. Disfungsi tuba eustachius memiliki ciri rasa penuh di telinga yang mungkin Anda alami saat bepergian dengan pesawat. Berbeda juga dengan rasa tersumbat akibat alergi atau pilek, meski bisa terasa serupa.
Gangguan pendengaran mendadak terjadi karena adanya kerusakan pada telinga bagian dalam, atau karena adanya masalah pada sel-sel rambut saraf yang mengantarkan informasi dari telinga ke otak. Seringkali, tidak ada alasan atau alasan yang jelas mengapa hal itu terjadi pada seseorang. Ini bisa bersifat sementara atau permanen.
Jadi, jika Anda tiba-tiba mengalami perubahan pada pendengaran Anda, bagaimana Anda tahu apakah itu gangguan pendengaran mendadak atau masalah telinga lainnya?
Seperti yang dikatakan oleh Dr. Woodson “Untuk memastikan segala jenis gangguan pendengaran harus segera dilakukan kunjungan ke dokter perawatan primer atau pusat perawatan darurat untuk pemeriksaan.”
Dr. Woodson juga menambahkan, pusing atau vertigo disertai gangguan pendengaran bisa menjadi tanda gangguan pendengaran mendadak. Beberapa orang juga melaporkan telinga berdenging sebelum pendengarannya menurun.
“Hal ini terjadi karena otak tidak mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap perubahan sinyal yang diterimanya dari telinga. Sehingga otak salah mengartikan sinyal buruk yang diterimanya sebagai kebisingan, atau mencoba mengisi kekosongan tersebut karena suara ini hampir seperti suara ilusi”.
Dokter Spesialis THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) Dapat Mengatasi Masalah Ini
Jika penyedia layanan kesehatan tidak melihat tanda-tanda adanya penyumbatan atau infeksi di telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran mendadak, langkah selanjutnya adalah rujukan ke spesialis telinga, hidung dan tenggorokan.
Jika gangguan pendengaran mendadak dipastikan menjadi penyebab gangguan pendengaran, langkah selanjutnya adalah terapi steroid untuk mengurangi peradangan di telinga bagian dalam. Hal ini biasanya dimulai dengan pengobatan oral (pil), namun tergantung pada situasi dan pasien, suntikan steroid ke dalam gendang telinga juga bisa menjadi pilihan.
Apakah Pendengaran Akan Kembali?
Penelitian menemukan bahwa setengah hingga dua pertiga orang yang mengalami gangguan pendengaran sensorineural dapat memulihkan pendengarannya. Dengan catatan, mereka direkomendasikan untuk perawatan seperti menggunakan alat bantu dengar atau melakukan implan koklea.
“Apa pun yang dapat memengaruhi pembuluh darah kecil yang mengalir di tubuh kita dapat membuat seseorang lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran sensorineural mendadak.” kata Dr. Woodson.
Jadi, hal terbaik apa yang bisa dilakukan orang untuk menghindarinya? “Jaga diri sendiri dari apa yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural dan masalah medis kronis,” kata Dr. Woodson. “Semua hal yang penting untuk kesehatan jantung juga penting untuk kesehatan telinga.”
–
Sumber:
