Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Lalu, bagaimana dengan vaping atau rokok elektrik? Meskipun hingga saat ini belum ada penelitian secara konklusif, tetapi tampaknya vaping memiliki risiko yang sama dengan merokok. Terlebih lagi dengan adanya bahan kimia yang ditemukan dalam perasa atau liquidnya. Hal ini semakin meningkatkan kemungkinan bahwa penggunaan vape atau rokok elektrik lebih berbahaya dibandingkan dengan rokok pada umumnya.
Beberapa fakta tentang rokok elektrik/ vape yang harus Anda ketahui:
- Nikotin — terlepas darimana asalnya — telah diketahui memiliki dampak negatif terhadap kesehatan dan aliran darah. Termasuk juga aliran darah yang ada di telinga.
- Perasa atau liquid yang digunakan untuk vaping sebagian besar tidak diatur, tidak diperiksa, dan tidak terverifikasi komposisinya. Dimana kandungannya mungkin dapat berdampak pada kesehatan pendengaran.
- Beberapa penelitian terkini cukup banyak yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara vaping dan gangguan pendengaran.
Nikotin Membatasi Aliran Darah
Zat berbahaya ini sangat umum ditemukan dalam rokok biasa. Nikotin adalah zat adiktif yang mengencangkan pembuluh darah. Termasuk pembuluh darah yang ada di telinga. Hal ini membatasi oksigen pada aliran darah yang menuju ke telinga bagian dalam. Sehingga menyebabkan kerusakan pada sel-sel rambut kecil di koklea yang bertugas menerjemahkan getaran suara menjadi impuls listrik untuk otak.
Baca juga : Ketahui hubungan antara merokok dengan gangguan pendengaran
“Ketika Anda terpapar nikotin dari produk-produk ini, Anda dapat mngalami dampak dari bahaya penggunaan nikotin jangka pendek maupun jangka panjang”. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Dr. Suchitra Krishnan-Sarin, seorang profesor psikiatri di Yale School of Medicine, di sebuah 2019 media tentang vaping. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 bahkan sering menemukan ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah nikotin yang terkandung dengan yang tertera pada label.
Bahaya Tersembunyi Dalam Liquid Vape
Saat ini telah tersedia liquid vape dengan pilihan nol-nikotin. Apakah ini berarti Anda bebas dari dampak buruk nikotin? Belum tentu.
Liquid vape yang mencantumkan pilihan nol-nikotin, tetap harus diperiksa kebenarannya. Karena produk ini mengandung paling tidak campuran perasa, pewarna, bahan kimia tidak dikenal lainnya — dan seringkali zat yang disebut propilen glikol.
Propilen glikol adalah pelarut berbasis alkohol. Meskipun belum dipelajari dampak penggunaannya dalam vape atau rokok elektrik, namun telah dipelajari dalam kaitannya dengan produk seperti tetes telinga. Penelitian telah membuktikan bahwa ketika propilen glikol digunakan secara topikal akan bersifat ototoksik (yaitu berbahaya bagi telinga bagian dalam).
Risiko Untuk Remaja dan Dewasa
Liquid vape dengan citarasa memikat seperti rasa Bubble Gum atau Caramel ini membuatnya semakin menarik bagi para generasi muda. Menurut laporan National Institute on Drug Abuse America, “para remaja tercatat mengalami peningkatan dramatis dalam penggunaan perangkat vaping hanya dalam rentang waktu selama satu tahun. Dengan kenaikan sebesar 37,3%, dibandingkan dengan pada tahun 2017 yang hanya 27,8 %.”
Selain itu, penelitian juga telah menunjukkan mekanisme saraf pendengaran yang tidak sepenuhnya berkembang pada usia remaja akhir yang terbiasa menggunakan vape atau rokok elektrik. Jalur saraf pendengaran mereka menjadi sangat rentan terhadap racun, salah satunya adalah nikotin.
Mengapa begitu banyak remaja dan orang dewasa yang beralih ke vaping?. Selain kampanye pemasaran dari industri ini yang menargetkan generasi muda, internet juga memudahkan mereka untuk mendapatkannya. Seharusnya vaping dan rokok elektrik tidak diizinkan secara hukum untuk dijual kepada siapa pun di bawah usia 18 tahun. Namun kenyataannya siapapun dapat membeli produk atau peralatan vaping dan rokok elektrik secara online.
Dapatkan Bantuan Segera Jika Anda Mengalami Gangguan Pendengaran
Beberapa mengklaim bahwa e-rokok adalah alternatif yang lebih aman daripada rokok, dan bahkan dapat membantu individu berhenti merokok. Namun kenyataannya banyak ahli yang merasa tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Jika Anda sudah terlanjur menjadi salah satu penikmat vape, dan mengalami gejala seperti penyumbatan, tekanan telinga, gangguan pendengaran atau tinnitus, segera hentikan kebiasaan vaping tersebut dan konsultasikan dengan dokter THT atau ahli kesehatan pendengaran . Ingat, pendengaran Anda adalah salah satu anugerah yang sangat berharga. Jangan ragu untuk mencari bantuan ahli kesehatan secepatnya jika Anda mulai merasakan gangguan dengan pendengaran Anda.
–
Sumber : https://www.healthyhearing.com/report/52632-The-vaping-and-hearing-loss-controversy