Gangguan pendengaran adalah ketidakmampuan untuk mendengar secara sebagian atau menyeluruh pada salah satu atau kedua telinga. Derajat gangguan pendengaran terbagi menjadi empat tingkatan,dimulai dari gangguan pendengaran ringan (26 – 40 dB), gangguan pendengaran sedang (41 – 60 dB), gangguan pendengaran berat (61 – 90 dB), dan gangguan pendengaran sangat berat (>90 dB). dB adalah kepanjangan dari desibel, yakni satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas suara. Orang dengan pendengaran normal akan mampu mendengar suara pada semua tingkatan desibel, sedangkan orang yang memiliki gangguan pendengaran hanya mampu mendengar suara pada desibel tertentu tergantung dari tingkatan gangguan pendengaran atau ketulian yang diderita. International Organization for Standardization atau yang biasa dikenal dengan ISO mengklasifikasikan gangguan pendengaran atau ketulian menjadi beberapa derajat, yakni:
Normal, jika ambang pendengaran berkisar antara 0 – 25 dB
Orang dengan pendengaran normal akan mampu mendengar suara pada desibel terendah. Beberapa ciri orang dengan pendengaran normal antara lain ia mampu mendengar percakapan dengan baik pada kondisi lingkungan sekitar yang sepi maupun agak ramai. Selain itu, orang dengan pendengaran normal juga mampu membedakan darimana arah sumber suara, mampu mendengar bunyi yang lembut sekali seperti suara berbisik, dan masih dapat mendengar percakapan hingga jarak 6 meter.
Gangguan pendengaran ringan, jika ambang pendengaran berkisar antara 26-40 dB
Orang dengan gangguan pendengaran ringan masih mampu untuk mendengarkan percakapan dalam jarak 1 meter namun hanya jika kondisi di sekitarnya sepi, meskipun terkadang beberapa kata tidak dapat terdengar. Dengan kondisi demikian, maka orang dengan gangguan pendengaran ringan sudah tidak bisa mendengar percakapan dalam kondisi agak ramai. Penderita juga sudah mulai kesulitan mengidentifikasi sumber suara, meskipun pada frekuensi tertentu masih dapat mendengarkan bunyi-bunyian dengan baik.
Gangguan pendengaran sedang, jika ambang pendengaran berkisar antara 41-60 dB
Bagi orang dengan gangguan pendengaran sedang, percakapan yang dilakukan dengan jarak 1 meter sudah tidak dapat didengar dengan baik meskipun dalam kondisi sepi. Namun, pada frekuensi tertentu ia masih dapat mendengar bunyi-bunyian hanya saja dengan intensitas suara yang lebih keras dari biasanya.
Gangguan pendengaran berat, jika ambang pendengaran berkisar antara 61-90 dB
Orang dengan gangguan pendengaran berat sudah tidak dapat mendengar sama sekali percakapan yang dilakukan dalam jarak 1 meter, meskipun sumber suara sudah dikeraskan melebihi suara percakapan normal/standard. Untuk beberapa frekuensi tertentu, penderita masih mampu mendengarkan bunyi-bunyian namun harus dengan intensitas yang sangat keras seperti suara riuh tepuk tangan yang keras sekali.
Gangguan pendengaran sangat berat, jika ambang pendengaran mencapai >90 dB
Orang dengan gangguan pendengaran sangat berat sudah tidak mampu mendengar suara pada semua kondisi diatas sama sekali, sehingga dalam percakapan sehari-hari penderita harus mampu membaca gerakan bibir untuk membantunya dalam berkomunikasi.
Gangguan pendengaran dalam rentang 20 – 60 dB termasuk dalam kategori gangguan pendengaran konduktif yang sifatnya sementara dan masih bisa diobati. Sedangkan gangguan pendengaran dengan >90 dB termasuk dalam kategori gangguan pendengaran sensorineural yang tidak bisa disembuhkan atau bisa dikatakan tuli (deaf). Penderita dengan tingkat gangguan pendengaran sedang hingga sangat berat memerlukan solusi untuk pendengarannya minimal dengan memanfaatkan alat bantu dengar.
Dapatkan alat bantu dengar sebagai solusi dari gangguan pendengaran Anda disini.
https://www.pusatalatbantudengar.com/solusi-yang-tersedia/alat-bantu-dengar