Tahukah Anda bahwa alat bantu dengar sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu? Awalnya, pada tahun 1634 bentuk alat bantu dengar jauh dari praktis, menyerupai corong besar yang digunakan untuk memperkuat suara dan disebut ‘terompet telinga’ (ear trumpet). Pada masa itu terompet telinga menjadi salah satu solusi utama bagi penderita gangguan pendengaran. Namun alat ini kurang efektif karena ukurannya yang besar dan sulit untuk disembunyikan. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, para ahli menciptakan alat bantu dengar modern pertama kali yang dipasang di telinga. Alat ini berfungsi untuk memperbesar suara dengan menggunakan tabung vakum, lalu beralih ke transistor pada tahun 1948 dan kemudian pada tahun 1970 mikroprosesor membawa kemajuan dalam teknologi alat bantu dengar. Namun, alat bantu dengar saat itu masih berukuran besar dan menghasilkan suara bising.

Seiring perkembangan teknologi, desain alat bantu dengar terus berevolusi. Saat ini, model alat bantu dengar tidak hanya tersedia dalam model yang dipasang di belakang telinga saja, tetapi ada juga yang digunakan di dalam telinga dan hampir tidak terlihat. Alat bantu dengar kini juga dilengkapi dengan teknologi canggih dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda. Alat bantu dengar dapat terhubung langsung ke ponsel sehingga memudahkan pengaturan suara dan menerima panggilan langsung, mengurangi kebisingan latar belakang secara otomatis, bahkan dapat digunakan untuk mendengar musik atau acara TV favorit Anda.
Berikut adalah beberapa inovasi yang telah mengubah alat bantu dengar lebih canggih, nyaman dan menjadikannya alat yang sangat membantu bagi orang dengan gangguan pendengaran.
Alat Bantu Dengar Dulu dan Sekarang
Pernahkan Anda berpikir bagaimana alat bantu dengar modern pertama kali ditemukan? Ternyata, semuanya berawal dari sebuah penemuan sederhana di dunia telepon. Pada tahun 1870, Thomas Edison mengembangkan mikrofon karbon, sebuah alat yang dapat memperkuat suara dalam telepon, inovasi ini kemudian menginspirasi berbagai teknologi pendengaran. Pada tahun 1898, seorang insinyur bernama Miller Reese Hutchison menggunakan teknologi yang sama untuk membuat alat bantu dengar portabel pertama yang disebut Akouphone.
Alat bantu dengar pertama kali terbuat dari mikrofon, penguat suara (amplifier), speaker (receiver), dan baterai besar yang hanya bisa bertahan beberapa jam. Pada tahun 1920-an, teknologi tabung vakum mulai digunakan. Tabung ini mengubah suara menjadi sinyal listrik kemudian memperkuatnya, lalu mengirimkan ke speaker (receiver), tapi pengguna masih harus membawa alat bantu dengar besar yang disimpan dalam kotak kayu. Alat bantu dengar portabel pertama kali dengan tabung vakum muncul pada tahun 1938.
Seiring waktu, alat bantu dengar semakin kecil, berkat inovasi teknologi, salah satunya adalah penemuan transistor pada tahun 1948. Untuk pertama kalinya, pengguna dapat memakai alat bantu dengar dengan lebih nyaman, baik di dalam maupun di belakang telinga.
Pada tahun 1970-an, ditemukannya mikroprosesor memungkinkan alat bantu dengar menyesuaikan dan memperkuat suara tertentu dengan lebih presisi. Pada tahun 1980-an, alat bantu dengar mulai menggunakan teknologi digital, yang tidak hanya membuat ukurannya semakin kecil tetapi juga lebih praktis digunakan. Memasuki abad ke-21, alat bantu dengar menjadi lebih canggih, sebagian besar sudah digital dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan memiliki desain yang sangat kecil hingga hampir tidak terlihat.
Bagaimana Alat Bantu Dengar Modern Bekerja
Alat bantu dengar modern adalah perangkat kecil yang digunakan di belakang atau di dalam telinga untuk membantu orang yang memiliki gangguan pendengaran. Cara kerjanya dimulai dari alat bantu dengar menangkap suara dari lingkungan (misalnya percakapan/ suara kendaraan) dalam bentuk gelombang suara yang bergerak melalui udara. Gelombang suara ini kemudian ditangkap masuk ke alat melalui mikrofon, lalu diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut diproses oleh chip DSP (Digital Sound Processor) yang berfungsi memperjelas suara, mengurangi kebisingan dan menyesuaikan dengan kebutuhan pendengaran pengguna. Setelah diproses sinyal ini diperkuat agar suara menjadi lebih keras dan jelas, kemudian sinyal yang sudah diperkuat diubah kembali menjadi gelombang suara melalui receiver (speaker kecil) yang dikirim/masuk ke telinga pengguna, sehingga suara terdengar lebih jelas.
Alat bantu dengar modern juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti bluetooth untuk terhubung ke ponsel dan baterai yang bisa diisi ulang (rechargeable).
Fitur Canggih Alat Bantu Dengar
Berikut beberapa fitur canggih pada alat bantu dengar modern yang membantu membuat suara lebih baik dan memudahkan penggunaannya, seperti:
- Penyesuaian otomatis. Alat bantu dengar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan mengurangi suara yang tidak diinginkan seperti suara angin atau kebisingan di sekitar pengguna.
- Bluetooth. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menghubungkan alat bantu dengar ke ponsel atau perangkat lain tanpa kabel. Anda bisa mendengarkan panggilan telepon, musik, buku audio, atau acara TV dari ponsel atau TV dengan menggunakan alat bantu dengar Anda.
- Mikrofon dan peredam kebisingan. Fitur ini membantu Anda mendengarkan percakapan lebih jelas di tempat bising seperti pesta atau restauran. Ketika mikrofon menangkap suara, sementara peredam menyaring suara bising atau suara latar belakang mengganggu, sehingga Anda hanya fokus pada suara yang ingin Anda dengar.
- Pemantauan kesehatan. Beberapa alat bantu dengar dilengkapi dengan sensor dan teknologi pintar yang bisa memantau aktivitas fisik Anda, seperti menghitung langkah, dan deteksi jatuh.
- Open fit. Alat bantu dengar jenis ini tidak menutupi saluran telinga, sehingga suara Anda terdengar lebih alami, tidak teredam seperti berbicara dari dalam tong.
- Dapat diprogram. Audiologis atau konsultan pendengaran dapat memrogram alat bantu dengar agar sesuai dengan gaya hidup dan kondisi pendengaran Anda.
- Baterai isi ulang (rechargeable). Sekarang banyak alat bantu dengar yang menggunakan baterai isi ulang yang lebih praktis dan ramah lingkungan dibandingkan baterai sekali pakai.
- Kontrol jarak jauh. Anda bisa mengatur alat bantu dengar menggunakan aksesoris tambahan seperti remote microphone atau melalui aplikasi smart phone, tanpa perlu memutar-mutar control/tombol pada alat bantu dengar.
- Telecoil. Fitur ini membantu Anda mendengar suara percakapan di telepon lebih jelas atau mengurangi kebisingan latar belakang di bioskop atau konser.
Alat Bantu Dengar Teknologi dengan Fitur Canggih Harganya Mahal
Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, kenapa alat bantu dengar bisa sangat mahal? Salah satu peyebabnya adalah teknologi-teknologi canggih yang dimiliki, layaknya komputer kecil yang memiliki banyak fitur. Dengan harga yang relatif mahal, biasanya harga ini sudah termasuk layanan konsultasi, pemeriksaan, pemrograman alat bantu dengar, dan layanan purna jual (after sales service). Selain itu, alat bantu dengar yang berkualitas juga dilengkapi dengan garansi (bervariasi dari 12 – 36 bulan) yang memberi perlindungan bagi pengguna bila terjadi kerusakan. Meskipun alat bantu dengar bisa bertahan hingga lima tahun, namun disarankan untuk menggantinya setiap 3 hingga 4 tahun agar tetap mendapatkan kualitas suara terbaik. Seperti perangkat teknologi lainnya, alat bantu dengar juga terus berkembang. Semakin canggih teknologi yang digunakan maka semakin tinggi pula harga alat tersebut. Namun, investasi ini sebanding dengan manfaat yang Anda dapatkan untuk kenyamanan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Sebaiknya konsultasikan dengan konsultan pendengaran yang terlatih mengenai alat bantu dengar yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda, agar fungsi alat bantu dengar tidak hanya membantu memperkuat suara saja tetapi dapat mendukung aktivitas Anda sehari-hari dengan lebih baik.
–
Sumber :
https://www.webmd.com/a-to-z-guides/cm/evolution-hearing-aids
https://hearinghealthfoundation.org/blogs/hearing-aid-history-ear-trumpets-european-royalty-earbuds#:~:text=Hearing%20aid%20history%20has%20moved,remnant%20of%20hearing%20aid%20history