Pemicu dan Hal-hal yang Memperparah Tinitus
Tinnitus

Pemicu dan Hal-hal yang Memperparah Tinitus Anda

No ratings yet.

Jika Anda mendengar suara berdenging, berdengung, atau berdering di kepala yang tidak disebabkan oleh suara eksternal (luar) berarti Anda mengalami Tinitus. Kondisi ini sangat umum terjadi dan memengaruhi hingga 15% orang. Tinitus dapat dipicu oleh banyak hal seperti suara keras, penumpukan kotoran telinga, infeksi telinga, cedera kepala, obat-obatan tertentu, stres, dan penuaan. Sampai saat ini belum ada obat untuk tinitus, tetapi Anda dapat menghindari beberapa hal yang dapat menyebabkan dan memperburuk tinitus. Berikut ini beberapa pemicu yang dapat mengakibatkan atau membuat tinitus semakin parah.

Pemicu Tinitus Akibat Lingkungan

Suara keras dapat merusak pendengaran dan menyebabkan tinitus meskipun hanya satu kali terpapar, misalnya karena bunyi ledakan atau tembakan dari jarak dekat. Selain itu, tinitus juga dapat terjadi setelah terpapar suara keras berulang kali atau dalam waktu yang lama, seperti bekerja dengan mesin yang berisik atau menghadiri konser musik tanpa menggunakan pelindung telinga.

Pemicu Tinitus Akibat Gaya Hidup

Faktor gaya hidup dan beberapa kebiasaan yang rutin dilakukan dapat menyebabkan atau memperburuk tinitus, seperti:

  1. Alkohol

Tidak hanya meningkatkan risiko tinitus, tetapi bagi Anda yang sudah mengalami tinitus sebelumnya dan mengkonsumsi alkohol secara rutin dapat menyebabkan tinitus Anda semakin buruk. Hal ini disebabkan karena mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, dan tekanan darah tinggi memperparah tinitus.

  1. Rokok

Merokok dapat meningkatkan risiko kehilangan pendengaran dan tinitus, hal ini disebabkan karena:

  • Merokok dapat mengganggu sinyal saraf yang membawa suara dari telinga ke otak.
  • Membuat iritasi lapisan telinga tengah dan saluran Eustachius (yang menghubungkan telinga tengah ke bagian belakang hidung dan tenggorokan, dan mengeluarkan cairan dari telinga tengah).
  • Meningkatkan kemungkinan terkena penyakit lain yang dapat menimbulkan gejala tinnitus.
  • Neurotransmitter[1] di saraf pendengaran dapat rusak oleh nikotin, sehingga membuat telinga lebih sensitif terhadap suara keras.

Rokok dapat memengaruhi aliran darah ke telinga, sehingga dapat membuat tinitus Anda semakin buruk.

  1. Tidur terganggu

Jika Anda menderita tinitus, kurang tidur dapat menyebabkan tinitus kambuh. Namun bisa saja karena suara tinitus yang terdengar cukup mengganggu membuat Anda menjadi lebih sulit untuk tidur.

  1. Olahraga

Rutin berolahraga memang dapat membantu mengurangi dampak tinitus. Namun, ada beberapa jenis olahraga dan latihan fisik yang dapat memicu terjadinya tinitus seperti sepak bola, basket, serta lari. Beberapa olahraga ini dapat merusak pendengaran dan memperburuk tinitus. Selain itu, mengangkat beban atau melakukan aktivitas fisik yang melelahkan dapat menyebabkan tekanan yang merusak di dalam dan sekitar telinga. Sehingga hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya tinitus. Tetapi bukan berarti Anda harus menghindari aktivitas tersebut. Pastikan untuk beristirahat sejenak dan selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga. Memvariasikan jenis aktivitas yang dilakukan juga dapat membantu melindungi telinga Anda.

Pemicu Tinitus dari Makanan

Saat ini belum ada penelitian yang dapat memastikan mengenai hubungan antara pola makan dan tinitus, apakah ada makanan atau nutrisi tertentu yang dapat memicu  atau memperburuk tinitus. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan hal yang bertentangan, misalnya satu penelitian menemukan bahwa mengonsumsi makanan seperti buah dan sayur dapat mengurangi risiko tinitus, sementara penelitian lain menemukan hal yang sebaliknya bahwa buah dan sayur merupakan bagian dari pola makan yang dapat meningkatkan kemungkinan orang terkena tinitus. Jadi, meskipun pola makan kemungkinan berperan dalam tinitus, para ahli belum sepenuhnya memahaminya.

Namun, ada beberapa makanan atau nutrisi yang sering muncul dalam diskusi tentang pemicu tinitus. Berikut ini beberapa contoh makanan atau nutrisi yang dimaksud dan apa yang dikatakan penelitian tentang tinitus.

  1. Terlalu Banyak Natrium

Pada dasarnya salah satu penyebab tinitus adalah kondisi kesehatan dari penyakit tertentu misalnya penyakit Meniere (kelainan pada telinga bagian dalam kronis yang dapat menyebabkan masalah pada pendengaran dan keseimbangan). Pola makan tinggi natrium dapat memperburuk penyakit Meniere. Hal ini karena natrium membuat tubuh Anda menahan cairan, yang secara bertahap dapat meningkatkan tekanan cairan di telinga bagian dalam. Selain itu, natrium dapat meningkatkan tekanan darah sehingga tinitus bertambah parah seiring dengan meningkatnya tekanan darah.

  1. Mengonsumsi Banyak Makanan Berlemak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan berlemak tinggi dapat memicu tinitus. Hal ini mungkin karena pola makan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, yang secara bertahap dapat memengaruhi telinga Anda.

Pemicu Tinitus dari Fisik

Cedera, penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, infeksi, dan penyebab fisik lainnya dapat memicu tinitus. Penyebab-penyebab tersebut meliputi:

  1. Penuaan

Sekitar 1 dari 3 orang dewasa berusia di atas 65 tahun mengalami tinitus. Kondisi ini sering dikaitkan dengan gangguan pendengaran akibat pertambahan usia (prebikusis), dan beberapa peneliti berpendapat bahwa hal-hal lain yang terjadi pada tubuh seiring bertambahnya usia juga dapat menyebabkan tinitus. Hal ini dapat mencakup perubahan pada koklea, bagian dari telinga bagian dalam, serta perubahan struktur otak akibat pertambahan usia.

  1. Alergi dan Infeksi

Lebih dari 50 juta orang di Amerika memiliki alergi musiman. Umumnya terjadi saat pergantian musim yang dapat menyebabkan hidung tersumbat, pilek, bersin, mata gatal, dan gejala lain seperti flu yag tidak kunjung sembuh. Bagi sebagian orang, reaksi alerginya dapat menyebabkan masalah telinga yang dapat memicu atau memperparah tinitus.

  1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi mengubah cara darah mengalir ke seluruh tubuh, termasuk ke telinga. Hal itu dapat membuat telinga kekurangan oksigen, di mana oksigen dibutuhkan agar telinga tetap sehat. Sehingga tekanan darah yang mengurangi suplai oksigen dalam aliran darah ke telinga dapat menyebabkan tinitus dan juga kehilangan pendengaran. Penyebab potensial kerusakan lainnya: Tekanan darah tinggi dapat memicu pendarahan (hemoragi) di koklea. Penelitian menunjukkan bahwa hipertensi hampir menggandakan risiko tinitus.

  1. Penumpukan Kotoran Telinga

Kotoran telinga yang menumpuk dapat meningkatkan tekanan di telinga bagian dalam. Hal ini memengaruhi cara kerja gendang telinga. Jika kotoran telinga menyentuh dan menyebabkan tekanan pada gendang telinga, iritasi akibat tekanan tersebut dapat memicu terjadinya tinitus.

  1. Cedera Kepala atau Leher

Cedera semacam ini dapat memicu tinitus dengan menyebabkan kerusakan pada struktur telinga, saraf yang menyalurkan suara dari telinga ke otak, dan bagian otak yang memproses suara.

  1. Tekanan sinus

Kondisi pilek, flu, atau infeksi sinus parah yang menyebabkan hidung tersumbat dapat menimbulkan tekanan pada telinga tengah dan memicu terjadinya tinitus.

  1. Trauma barometrik

Tinitus dapat dipicu oleh perubahan mendadak atau ekstrem pada tekanan air atau udara, yang disebut barotrauma atau trauma barometrik. Hal ini dapat terjadi saat Anda menyelam, snorkling, atau scuba diving atau mungkin juga terjadi saat adanya perubahan ketinggian yang cepat dan ekstrem saat terbang (biasanya jarang terjadi pada penerbangan komersial). Ledakan juga dapat menyebabkan barotrauma.

  1. Gangguan Sendi Temporomandibular/ Temporomandibular joint (TMJ)

Sendi rahang bawah yang menghubungkan rahang ke tengkorak, sangat dekat dengan telinga. Sendi rahang bawah memiliki beberapa sambungan saraf dan ligamen dengan telinga tengah. Jika otot, ligamen, atau tendon di sendi ini rusak, tinitus dapat terjadi.

Pemicu Psikologis

Mengalami tinitus dapat membuat Anda merasa tertekan atau cemas, terutama jika hal itu mengganggu Anda setiap hari. Ada kemungkinan juga bahwa masalah kesehatan mental dapat memicu tinitus.

  1. Stres dan Kecemasan

Secara umum sudah diketahui di kalangan para ahli bahwa tinitus dapat menyebabkan stres. Dan penelitian menunjukkan bahwa hubungan tersebut juga dapat terjadi sebaliknya, stres dapat memicu tinitus. Stres kronis juga memperburuk kondisi tinitus yang sudah ada. Dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dapat meningkatkan risiko terjadinya tinitus hingga tiga kali lipat.

  1. Kecenderungan Obsesif-Kompulsif

Jika Anda memiliki kecenderungan obsesif-kompulsif dan tinitus, keduanya dapat menciptakan siklus yang buruk. Mungkin sangat sulit untuk tidak memfokuskan pikiran Anda pada gejala tinitus. Semakin Anda memikirkannya, semakin buruk gejalanya dan tinitus dapat semakin mengganggu.

Segera hubungi dokter THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) jika telinga Anda berdenging dan tidak mereda dalam seminggu. Jangan tunggu sampai tinitus Anda menjadi gejala dari masalah kesehatan lainnya.

Kamus Kecil

1. Neurotransmitter: senyawa kimia dalam tubuh yang berfungsi untuk membawa dan mengirimkan sinyal atau pesan antar neuron atau dari neuron ke berbagai jaringan tubuh

Sumber:
https://www.webmd.com/a-to-z-gui d es/tinnitus-triggers#1
https://www.ata.org/about-tinnitus/tinnitus-health-newsletter/tinnitus-health-newsletter-issue-7/seasonal-change-and-tinnitus/

Please rate this

and share :
connect with us facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI

Leave a Reply

Your email address will not be published.