Otosklerosis adalah penyakit dimana kondisi tulang-tulang di sekitar telinga tengah dan telinga dalam tumbuh berlebihan. Akibatnya pergerakan tulang stapes (tulang telinga tengah menempel pda telinga dalam). Kondisi ini menyebabkan tulang stapes tidak bisa menghantarkan suara sebagaimana mestinya. Biasanya penyakit ini mulai timbul pada akhir masa remaja atau dewasa awal. Penyebab pastinya belum diketahui, kedokteran memperkirakan ada sebuah komponen kelainan, yang diturunkan melalui keluarga.
Pada kondisi normal, getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Biasanya kasus yang terjadi adalah kurangnya getaran yang menyebabkan gangguan pendengaran, gangguan itu terus memburuk seiring dengan waktu.
Otosklerosis adalah yang paling sering menjadi penyebab gangguan pendengaran telinga tengah pada orang usia dewasa. Kelainan ini semakin buruk secara perlahan-lahan, biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan dewasa. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dan biasanya mempengaruhi kedua telinga.
Penyebab
Otosklerosis tergolong penyakit keturunan dan sering menyebabkan tuli konduktif progresif pada orang dewasa yang memiliki gendang telinga normal. Parahnya, jika pertumbuhan berlebih sampai menjepit dan mengakibatkan kerusakan pada saraf-saraf penghubung telinga dalam dengan otak, maka dapat terjadi gangguan pendengaran sensorineural.
Fakta Tentang Otosklerosis
Berikut ini beberapa fakta yang menyangkut terjadinya otosklerosis pada seseorang :
Ras
Beberapa studi menunjukkan bahwa hal ini umumnya terjadi pada ras Kaukasian. Sekitar setengahnya terjadi pada populasi oriental. Dan sangat jarang pada orang negro dan suku Indian Amerika. Populasi multiras termasuk Kaukasian memiliki peningkatan risiko terhadap kelainan ini.
Faktor Keturunan
Otosklerosis biasanya dideskripsikan sebagai penyakit yang diturunkan secara autosom dominan dengan penetrasi yang tidak lengkap (hanya dapat mencapai 40%). Derajat dari penetrasi terkait dengan distribusi dari lesi otosklerotik lesi pada kapsul tulang labirin.
Gender
Kelainan ini sering terjadi 2 kali lebih banyak pada wanita dibanding pria. Ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa hormonal selama kehamilan dapat menstimulasi fase aktif dari kelainan ini, yang menyebabkan peningkatan gambaran klinis kejadian pada wanita. Risiko dari peningkatan pendengaran selama kehamilan atau penggunaan kontrasepsi oral adalah sebesar 25%. Penjelasan lain yang mungkin akan meningkatkan prevalensi pada wanita adalah otosklerosis bilateral lebih sering pada wanita daripada pria (89% dan 65%).
Sejarah Keluarga
Sekitar 60% dari pasien dengan klinikal otosklerosis telah memiliki keluarga dengan yang sama.
Usia
Terjadinya kasus otosklerosis meningkat sesuai bertambahnya umur. Baik aktif atau tidak fase penyakitnya, kasus otosklerosis memang dapat terjadi pada semua umur, tetapi aktivitas yang lebih tinggi lebih sering terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 50 tahun. Dan aktivitas yang paling rendah Biasanya setelah lebih dari 70 tahun. Onset klinis terjadi antara umur 15-35 tahun, tetapi manifestasi penyakit itu dapat terjadi awal sekitar 6 atau 7 tahun, dan paling lambat terjadi pada pertengahan 50-an.
Gejala
Penyakit otosklerosis ini biasanya ditandai dengan gejala:
- Tuli baik pada satu atau dua telinga
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Pendengaran berkurang, dan lambat laun akan menyebabkan gangguan pendengaran yang terus memburuk, pendengaran hanya akan berfungsi baik di daerah yang tenang.
Alat Bantu Dengar Untuk Penderita Otosklerosis
Jika Anda menderita otosklerosis dan memutuskan untuk menggunakan alat bantu dengar, maka Anda bisa menemui audiolog terdekat di kota Anda. Audiolog akan memastikan tingkat keparahan otosklerosis Anda melalui tes audiometri.
Jika hasil tes sudah Anda peroleh dan tingkat keparahan otosklerosis Anda sudah terdeteksi maka akan ada diskusi lebih lanjut dengan audiolog Anda untuk menentukan jenis alat bantu dengar yang sesuai untuk Anda gunakan.