Meskipun terkesan mengejutkan, faktanya, kehilangan pendengaran, dapat meningkatkan risiko masalah kognitif dan bahkan demensia. Persepsi umum mengatakan bahwa kehilangan pendengaran adalah bagian yang relatif tidak penting dari proses penuaan. Untungnya, menurut beberapa penelitian terbaru telah ditemukan fakta bahwa mengatasi kehilangan pendengaran sedini mungkin dapat membantu mencegah terjadinya penurunan kognitif dan demensia.
Dalam sebuah studi tahun 2011 yang berfokus pada demensia, Lin dan rekan-rekannya memantau kesehatan kognitif dari 639 orang. Para peneliti menguji kemampuan mental para relawan secara teratur, mengikuti sebagian besar selama sekitar 12 tahun, dan beberapa selama 18 tahun. Hasilnya, semakin buruk gangguan pendengaran semakin besar kemungkinan orang tersebut menderita demensia. Dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki pendengaran normal, mereka dengan gangguan pendengaran sedang memiliki risiko tiga kali lipat.
Cara Kehilangan Pendengaran Dapat Menyebabkan Demensia
Bagaimana mungkin kehilangan pendengaran berkontribusi pada masalah kognitif dan demensia? Terdapat empat kemungkinan. Yang paling jelas adalah jalur fisiologis umum yang berkontribusi baik pada gangguan pendengaran dan penurunan kognitif – seperti tekanan darah tinggi, misalnya.
Kemungkinan lain disebabkan karena adanya “beban kognitif”. Hal ini merupakan kondisi dimana otak bekerja lebih keras untuk memahami suara yang terdengar kurang jelas akibat dari kemampuan mendengar yang menurun.
Kathleen Pichora-Fuller, seorang psikolog dari University of Toronto, sedang melakukan penelitian untuk menguji hipotesis bahwa mengobati kehilangan pendengaran pada mereka dengan demensia akan membantu untuk mengoptimalkan komunikasi, dengan efek positif pada kesejahteraan sehari-hari untuk pasien dan pendamping.
Kehilangan pendengaran dapat mempengaruhi struktur otak dengan cara yang berkontribusi pada masalah kognitif. Studi pencitraan otak menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan gangguan pendengaran memiliki materi kurang abu-abu di bagian otak mereka yang menerima dan memproses suara dari telinga. Namun hal ini bukan berarti Anda kehilangan sel otak. Struktur sel otak tertentu dapat menyusut jika tidak mendapat cukup stimulasi. Ini menimbulkan pertanyaan, apakah mendapatkan sinyal suara yang lebih jelas ke otak melalui penggunaan alat bantu dengar memungkinkan struktur otak ini untuk kembali pulih ke ukuran dan fungsi mereka sebelumnya.
Mungkin akan membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mencari tahu faktor-faktor apa yang mungkin berperan. Yang paling penting adalah mengetahui perawatan pendengaran yang dapat mencegah atau menunda penurunan kognitif dan demensia.
Untuk masalah solusi alat bantu dengar yang terpercaya, akurat dengan banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda, ABDI sebagai pusat penyedia alat bantu dengar no 1 di Indonesia akan membantu. Kunjungi website kami di sini, dan mulailah terhubung dengan para staf kami. Diskusikan masalah pendengaran yang Anda alami, para staff kami akan menjadwalkan pemeriksaan pendengaran sesuai tempat terdekat dari wilayah tempat tinggal Anda.