Bagaimana Mencegah Infeksi Telinga?
Cara terbaik untuk mencegah infeksi telinga adalah dengan mengurangi faktor risiko yang menjadi penyebab innfeksi telinga. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko infeksi telinga pada anak.
- Vaksinasi anak Anda terhadap flu. Pastikan anak Anda mendapatkan vaksin influenza, atau flu setiap tahun.
- Disarankan agar memvaksinasi anak Anda dengan vaksin konjugat pneumokokus 13-valen (PCV13). PCV13 melindungi terhadap lebih banyak jenis bakteri penyebab infeksi dibandingkan vaksin sebelumnya yaitu PCV7. Jika anak sudah memulai vaksinasi PCV7, konsultasikan dengan dokter tentang cara beralih ke PCV13. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar anak di bawah usia 2 tahun mendapatkan vaksinasi, dimulai pada usia 2 bulan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapat vaksinasi jauh lebih sedikit mengalami infeksi telinga dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan vaksinasi. Vaksin ini sangat dianjurkan untuk anak-anak di tempat penitipan anak.
- Sering mencuci tangan. Mencuci tangan dapat mencegah penyebaran kuman dan dapat membantu mencegah anak terkena pilek atau flu yang akan menjadi penyebab infeksi telinga.
- Hindari paparan asap rokok pada bayi. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang berada di sekitar perokok lebih banyak mengalami infeksi telinga.
- Jangan menidurkan bayi saat tidur siang, atau malam hari dengan posisi sambil meminum susu di botol dengan posisi kepala dan badan yang sejajar.
- Jangan biarkan anak yang sedang sakit menghabiskan waktu bersama anak lainnya. Batasi paparan anak Anda terhadap anak-anak lain ketika anak Anda atau teman bermain anak Anda sedang sakit atau sebaliknya.
Penelitian Mengenai Infeksi Telinga Tengah?
Para peneliti yang didukung oleh National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) sedang melakukan penelitian di berbagai bidang untuk meningkatkan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan infeksi telinga tengah. Seperti misalnya, menemukan cara yang lebih baik untuk memprediksi anak mana yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi telinga dapat menghasilkan taktik pencegahan yang berhasil.
Hal lain yang perlu diteliti adalah mengapa lebih banyak anak mengalami banyak infeksi telinga di daerah-daerah tertentu. Misalnya, anak-anak penduduk asli Amerika dan Hispanik lebih banyak mengalami infeksi dibandingkan anak-anak dari kelompok etnis lain. Tindakan pencegahan apa yang dapat diambil untuk menurunkan risiko?
Dokter juga mulai mempelajari lebih lanjut tentang apa yang terjadi pada telinga anak-anak yang mengalami infeksi telinga berulang. Mereka telah mengidentifikasi kumpulan bakteri yang kebal antibiotik, yang disebut biofilm, yang terdapat di telinga tengah sebagian besar anak-anak yang menderita infeksi telinga kronis. Dengan mengetahui cara menyerang dan melumpuhkan biofilm ini akan menjadi salah satu cara untuk berhasil mengobati infeksi telinga kronis tanpa melakukan pembedahan.
Penelitian penting lainnya adalah dampak dari infeksi telinga terhadap perkembangan bicara dan bahasa anak. Dengan menciptakan metode yang lebih akurat untuk mendiagnosis infeksi telinga tengah akan membantu dokter meresepkan pengobatan yang lebih tepat sasaran. Para peneliti juga sedang mengevaluasi obat-obatan yang saat ini digunakan untuk mengobati infeksi telinga. Dan juga mengembangkan cara-cara baru yang lebih efektif dan lebih mudah untuk memberikan obat-obatan.
Oleh karena itu, para peneliti yang didukung NIDCD terus mengeksplorasi vaksin untuk melawan beberapa bakteri dan virus paling umum yang menyebabkan infeksi telinga tengah, seperti virus nontypeable. Haemophilus influenzae (NTHi) dan Moraxella catarrhalis.
–
Sumber:
https://www.nidcd.nih.gov/health/ear-infections-children#10