Kotoran telinga bisa menjadi penyebab gangguan pendengaran. Tetapi itu tidak terjadi sesering yang diperkirakan. Faktanya, sangat sedikit pasien yang memiliki gangguan pendengaran yang secara harfiah disebabkan oleh kotoran telinga yang berlebihan (impumen serumen).
Lebih mungkin, pasien mengalami penurunan pendengaran secara bertahap dari waktu ke waktu dan akhirnya kehilangan pendengarannya. Sehingga pasien mulai mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain dan ketika komunikasi mulai menjadi efektif, orang mencari bantuan.
Penyebab Kotoran Telinga Berlebih
Banyak hal yang mempengaruhi keluarnya kotoran telinga seperti usia lanjut, saluran telinga yang sempit atau bentuknya tidak normal. Bisa juga karena penggunaan alat bantu dengar, penggunaan cotton bud atau penggunaan jarum, jepit rambut, atau benda lain untuk membersihkan telinga.
Penyumbatan Kotoran Telinga Total Jarang Terjadi
Yang penting diketahui disini adalah gelombang suara hanya membutuhkan lubang kecil di saluran telinga untuk mencapai gendang telinga. Jadi, meskipun saluran telinga dipenuhi dengan kotoran telinga, tidak akan ada gangguan pendengaran yang nyata jika kotoran tersebut tidak menyumbatnya secara total. Namun, ketika penumpukan kotoran telinga cukup parah dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Biasanya akan ada tanda-tanda dan gejala lain yang menyertai. Seperti pusing, telinga penuh (perasaan bahwa ada sesuatu yang menyumbat telinga), gatal atau sakit di telinga dan atau dering di telinga.
Kotoran telinga diproduksi oleh karena beberapa alasan berbeda. Misalnya, adanya kotoran telinga adalah untuk mencegah bakteri dan benda asing yang tidak diinginkan memasuki telinga. Kotoran telinga juga memiliki sifat pelumasan agar telinga tidak kering dan gatal. Selain itu juga bertindak sebagai antijamur dan antibakteri, membantu melawan infeksi di dalam dan sekitar telinga kita.
Orang yang memakai alat bantu dengar mungkin lebih rentan terhadap penumpukan kotoran telinga. Karena penggunaan alat bantu dengar dapat menghalangi kotoran telinga keluar secara alami. Selain itu, penumpukan kotoran telinga lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua karena konsistensi dari kotoran telinga berubah seiring bertambahnya usia.
Sebagian Besar Telinga Akan Membersihkan Diri Sendiri
Kotoran telinga biasanya keluar dari telinga secara alami melalui gerakan rahang yang normal. Seperti saat berbicara dan mengunyah. Jadi kebanyakan orang tidak perlu membersihkan telinga mereka. Setelah mandi, cukup bersihkan air berlebih dan kotoran yang mungkin ada pada daun telinga Anda dengan handuk atau kain bersih.
JANGAN Menggunakan Cotton Bud Untuk Membersihkan Telinga
Jangan pernah memasukkan benda apapun yang ukurannya lebih kecil dari siku Anda kedalam telinga. Cotton bud dapat mendorong kotoran telinga lebih jauh ke dalam telinga. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan dan mencegah gendang telinga bergetar dengan benar. Orang-orang yang menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga mereka biasanya memiliki kotoran telinga yang lebih buruk, hingga memunculkan kemungkinan terjadinya gangguan pendengaran.
Cara Menghilangkan Kotoran Telinga Berlebih
Jika Anda memiliki kotoran telinga berlebih, hal paling aman untuk dilakukan adalah mengunjungi dokter THT atau profesional pendengaran. Dokter dapat memeriksa telinga Anda untuk menyelidiki kotoran telinga dan menentukan apakah harus diangkat. Jika perlu di hilangkan, dokter akan menggunakan irigasi air, pengisapan atau kuret untuk mengambil kotoran telinga. Dokter dapat merekomendasikan pasien kembali setiap enam bulan atau setiap tahun sebagai tindakan pencegahan terhadap penumpukan kotoran telinga dan menghindari kemungkinan adanya gangguan pendengaran.
Saat ini, masalah untuk menyiapkan janji temu dengan ahli kesehatan pendengaran berlisensi sudah sangat mudah dan nyaman. Cukup hubungi 0800-100-2234 atau klik di sini dan kami akan membantu Anda membuat jadwal dengan perawat profesional pendengaran kami di dekat Anda. Faktanya, Anda dapat menghindari gangguan pendengaran lebih dini dengan melakukan pemeriksaan pendengaran secara tepat pada kami.
–
https://www.starkey.com/blog/2018/06/Can-earwax-cause-hearing-loss
