Gangguan pendengaran dapat terjadi pada usia berapa pun dan dapat disebabkan oleh banyak faktor yang berbeda. Hanya lima persen dari gangguan pendengaran pada orang dewasa dapat diatasi secara medis atau melalui pembedahan. Sebagian besar gangguan pendengaran lainnya (95 persen) hanya dapat diatasi dengan penggunaan alat bantu dengar.
Gangguan pendengaran bersifat unik bagi masing-masing individu dan dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis yang berbeda tergantung pada bagian telinga mana yang terpengaruh.
Gangguan Pendengaran Sensorineural
Gangguan pendengaran sensorineural (SNHL) adalah jenis gangguan pendengaran yang paling umum dan terjadi ketika saraf telinga bagian dalam (dan sel-sel rambut) rusak. Hal ini menyebabkan telinga tidak mampu mentransmisikan sinyal pendengaran ke otak secara tepat. Suara dan percakapan mungkin tidak jelas atau teredam bahkan ketika volume cukup keras untuk didengar. Sebagian besar waktu, SNHL tidak dapat dikoreksi secara medis atau pembedahan. Jenis gangguan pendengaran permanen ini dapat diobati dengan alat bantu dengar.
Kemungkinan penyebab :
Penyakit – Penyakit seperti gondongan, campak, malaria maupun herpes dapat secara tidak langsung berkontribusi terhadap munculnya masalah gangguan pendengaran.
Obat Ototoxic – Ototoksik adalah gangguan yang terjadi pada alat pendengaran yang terjadi karena efek samping dari konsumsi obat-obatan. Gangguan yang terjadi ini biasanya bermanifestasi menjadi tuli sensorineural. Yang dapat bersifat reversibel dan bersifat sementara, atau tidak dapat diubah dan permanen.
Gangguan pendengaran genetik atau herediter – Faktor genetik diperkirakan menyebabkan gangguan pendengaran sebesar lebih dari 50 persen. Gangguan pendengaran akibat cacat genetik dapat terjadi saat lahir atau berkembang di kemudian hari.
Penuaan – Faktor paling alami yang dilalui hampir oleh semua manusia. Ketika usia semakin menua maka beberapa fungsi tubuh akan mengalami penurunan secara alami termasuk fungsi pendengaran.
Trauma kepala – Kondisi kecelakaan, atau kepala yang mengalami benturan cukup kuat, bisa menimbulkan faktor hilangnya pendengaran.
Paparan suara keras – Paparan suara keras dapat merusak dan bahkan menghancurkan sel-sel rambut, yang disebut silia, di telinga dalam. Sekali rusak, sel-sel rambut tidak dapat diperbaharui atau diganti sehingga menyebabkan turunnya fungsi pendengaran.
Gangguan Pendengaran Konduktif
Gangguan pendengaran konduktif biasanya terjadi akibat adanya penghalang di telinga luar atau tengah. Sehingga suarayang masuk dari telinga luar ke telinga tengah menjadi terhambat. Mereka yang mengalami gangguan pendengaran konduktif dapat merasakan penurunan tingkat suara atau mendengar suara yang samar. Pilihan pengobatan yang mungkin termasuk operasi, obat-obatan dan alat bantu dengar.
Kemungkinan penyebab:
- Cairan di telinga tengah
- Infeksi telinga
- Alergi
- Fungsi tabung Eustachius yang buruk
- Gendang telinga berlubang
- Tumor jinak
- Infeksi di liang telinga
- Adanya benda asing
- Malformasi telinga luar, saluran telinga atau telinga tengah
Gangguan Pendengaran Campuran
Kombinasi gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif. Pilihan pengobatan yang mungkin termasuk operasi, obat-obatan dan penggunaan alat bantu dengar.
–
Jika Anda mungkin mengalami masalah gangguan pendengaran, ikuti simulator tes pendengaran online kami atau kunjungi profesional pendengaran di daerah Anda untuk evaluasi pendengaran yang komprehensif dengan klik di sini.