Terdapat istilah yang menyebutkan bahwa wanita mendengar lebih baik dari pada pria. Apakah itu benar? Pertanyaan tersebut telah banyak diperdebatkan oleh pasangan menikah dalam beberapa generasi terakhir. Kabar baiknya, ternyata ada penelitian yang berhasil menemukan jawabannya.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya pria mendengarkan secara berbeda dibandingkan wanita. Akan tetapi, apakah perbedaan itu bisa dijabarkan dengan jelas. Otak kita terdiri dari materi abu-abu dan materi putih. Materi abu-abu dianggap mewakili pusat pemrosesan informasi sementara materi putih ditugaskan sebagai jaringan untuk menghubungkan informasi dengan pusat pemrosesan tersebut.
Sebuah proyek penelitian gabungan antara University of California, Irvine dan University of New Mexico mengidentifikasi jumlah materi abu-abu dan materi putih yang ada di otak berdasarkan perbedaan gender. Hasilnya, jumlah materi abu-abu enam kali lebih besar di otak partisipan laki-laki, sedangkan perempuan yang berpartisipasi dalam penelitian ini memiliki materi putih sepuluh kali lebih banyak dibandingkan dengan yang dimiliki oleh partisipan laiki-laki.
Kesenjangan ini teridentifikasi dari masing-masing gender dengan kecerdasan yang sebanding. Ketergantungan yang lebih berat pada materi abu-abu dapat membantu pria dengan tugas yang telah ditetapkan, sementara peningkatan materi putih dapat membantu wanita unggul dalam mengintegrasikan dan mengasimilasi, yakni keterampilan yang dikaitkan dengan kemampuan berbahasa.
Meskipun memiliki tugas yang berbeda dalam mengaktifkan pusat pemrosesan yang ada di otak, gender memiliki peran yang sama dalam mempengaruhi fungsi kognitif tuannya. Artinya, meskipun kita mendengarkan dan mengasimilasi informasi secara berbeda, perbedaan tersebut tidak mempengaruhi kognisi atau kemampuan kita dalam mendengar. Perbedaan cara kita dalam mendengarkan tampaknya tidak memengaruhi performa pendengaran kita.
Pemrosesan Bahasa
Komposisi anatomis telinga pria dan wanita sebenarnya identik, namun penelitian yang dilakukan oleh Indiana University School of Medicine menunjukkan bahwa pria mendengarkan secara berbeda dibandingkan dengan wanita. Secara khusus, wanita tampak menggunakan kedua sisi otak sementara pria lebih bergantung pada salah satu sisi saja ketika mendengarkan.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa pria dan wanita memproses bahasa dengan berbeda. Namun demikian, bukan berarti kinerjanya juga berbeda,” jelas Joseph T. Lurito, MD, Ph.D., asisten profesor radiologi di Indiana University School of Medicine.
Dalam studi tersebut, kedua gender mendengarkan bagian bacaan yang sama. Para peneliti mencatat bahwa mayoritas wanita yang berpartisipasi dalam penelitian menunjukkan aktivitas di lobus temporal yang berada pada kedua sisi otak. Sedangkan peserta laki-laki menunjukkan aktivitas saraf di lobus temporal juga, namun hanya terjadi pada sisi kiri otak. Para ilmuwan percaya bahwa sisi kiri lobus temporal bertanggung jawab untuk membantu manusia mendengarkan dan berbicara. Sedangkan sisi kanan dari lobus temporal bertugas untuk memproses fungsi non-auditori.
Dapatkah penelitian diatas dikaitkan dengan cara pria dan wanita berkomunikasi?
Harus ada penelitian-penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu hubungan antara perbedaan pemrosesan suara dengan gaya komunikasi. Namun, sebagian besar akan setuju bahwa pria dan wanita memiliki gaya mendengar dan komunikasi yang berbeda. Saat mendengarkan, pria cenderung fokus terutama pada informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dengan baik atau untuk menyelesaikan masalah. Sebaliknya, wanita terbukti lebih sering menunjukkan nada-nada emosional ketika percakapan berlangsung. Sampai saat ini, masih tidak diketahui dengan jelas apakah gaya komunikasi manusia memang ada hubungannya atau tidak dengan perbedaan gender.
Jika Anda merasa Anda memiliki gangguan pendengaran, lakukan tes pendengaran secara online maupun mengunjungi langsung penyedia layanan kesehatan pendengaran terdekat di kota Anda.