Perasaan atau emosi terbukti dapat mempengaruhi Anda dalam bergerak. Sebaliknya, bergerak belum tentu mempengaruhi perasaan Anda. Contohnya, ketika Anda merasa sedih atau lelah, Anda bergerak dengan lebih lamban. Ketika Anda merasa cemas, Anda mungkin akan cenderung terburu-buru dan tidak tenang dalam melakukan sesuatu atau bahkan malah diam lumpuh tak berdaya. Namun penelitian yang baru dilakukan menemukan adanya hubungan antara otak dan tubuh yang saling mempengaruhi. Ini berarti, gerakan yang Anda lakukan pun dapat mempengaruhi perasaan atau emosi Anda.
Olahraga dapat mempengaruhi perubahan mood yang tak tentu
Olahraga aerobik
Olahraga aerobik secara teratur dapat mengurangi kecemasan. Ketika seseorang mengalami kecemasan, ada perubahan fisiologis yang mereka alami seperti detak jantung yang cepat. Dengan latihan aerobik secara teratur, mereka dapat lebih mengantisipasi hal tersebut karena jantung yang terbiasa berdetak cepat ketika melakukan olahraga aerobik.
Olahraga teratur
Olahraga teratur seperti bersepeda atau gym berbasis aerobik dengan gerakan-gerakan untuk ketahanan, fleksibilitas, dan latihan keseimbangan juga bisa mengurangi gejala depresi. Olahraga bisa sama efektifnya dengan pengobatan dan psikoterapi . Olahraga teratur dapat meningkatkan mood dengan meningkatkan protein otak yang disebut BDNF yang membantu serabut saraf tumbuh. Bagi orang dengan Attention-Deficit Disorder (ADHD) atau gangguan dalam mempertahankan fokus, ada penelitian yang menunjukkan bahwa selama bersepeda 20 menit secara singkat dapat membantu meringankan gejala mereka. Bersepeda dapat meningkatkan motivasi penderita untuk fokus pada pekerjaan yang harus mereka selasaikan, meningkatkan energi, dan mengurangi perasaan bingung, kelelahan, dan depresi. Namun demikian, dalam penelitian ini juga menyebutkan bahwa olahraga tidak berpengaruh terhadap mereka yang hiperaktif.
Gerakan meditasi
Gerakan meditasi telah terbukti mampu mengurangi gejala depresi. Meditasi merupakan jenis gerakan di mana Anda memperhatikan sensasi tubuh, posisi Anda dalam suatu ruang, dan perasaan yang ada di dalam tubuh Anda (seperti perubahan detak jantung atau pernapasan ringan) ketika Anda bergerak. Dalam hal ini, Qigong , tai chi , dan beberapa gerakan yoga akan sangat membantu. Misalnya, sering berlatih yoga dapat mengurangi tingkat keparahan gejala pada gangguan stres pascatrauma bahkan pada tingkatan yang tidak memenuhi kategori apapun saking parahnya stres yang dialami. Mengubah postur tubuh, pernapasan, dan ritme dapat mengubah otak Anda sehingga mengurangi stres, depresi, dan kegelisahan, yang memberikan perasaan nyaman pada akhirnya.
Sinkronasikan gerakan Anda bersama teman-teman!
Penelitian membuktikan bahwa melakukan olahraga secara bersama-sama dengan gerakan yang sinkron akan membuat Anda lebih menyukainya. Anda juga akan lebih berusaha untuk bekerja sama dengan teman-teman Anda sehingga menimbulkan terjadinya interaksi yang lebih menyenangkan pula. Sebenarnya, gerakan sinkronis bisa mempermudah sesorang untuk mengingat apa yang orang katakan dan bagimana mereka terlihat. Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa hal tersebut membuat Anda merasa lebih baik. Mungkin itulah sebabnya terapi gerakan tarian dapat membantu pasien depresi merasa lebih baik.
Lakukan sekarang juga!
Pikiran dan tubuh maanusia saling berhubungan erat. Otak Anda adalah master yang mengontrol sistem gerakan tubuh Anda dan telah kita ketahui bersama bahwa cara Anda bergerak juga dapat mempengaruhi cara Anda berpikir dan merasa Terapi gerakan sering digunakan sebagai perawatan tambahan untuk depresi dan kecemasan ketika psikoterapi atau perawatan kesehatan mental lainnya tidak cukup. Bila Anda terlalu lelah untuk menggunakan strategi pengendalian pikiran seperti memusatkan perhatian pada hal yang positif, atau melihat situasi dari sudut lain, gerakan seperti yang telah dijelaskan di atas layak untuk Anda coba. Dengan berolahraga, melakukan meditasi sendiri, atau berjalan-jalan dengan seseorang dengan gerakan yang sinkron dapat menjadi akses ke “pintu belakang” untuk perubahan mental yang Anda dan merasa lebih baik pada akhirnya.
Gangguan kesehatan mental juga menjadi salah satu dampak dari gangguan pendengaran yang tidak ditangani. Klik di sini untuk mengetehui tanda-tanda gangguan pendengaran yang mungkin tidak Anda sadari.