Gangguan Pendengaran pada Anak Akibat Kebisingan
Pendengaran Anak

Gangguan Pendengaran pada Anak Akibat Kebisingan

No ratings yet.

Di Amerika, sekitar 10 juta orang mengalami gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan/Noise Induced Hearing Loss (NIHL). Selain itu, 17 persen anak dengan rentang usia 12 hingga 19 tahun (usia remaja) dicurigai mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan pada salah satu atau kedua telinga. Suara bising dapat berbahaya, terpapar satu kali oleh suara yang sangat keras seperti suara ledakan dapat mengakibatkan gangguan pendengaran. Begitu juga terpapar terus-menerus oleh suara keras dalam jangka waktu lama. Paparan kebisingan tersebut dapat berasal dari mendengarkan musik melalui headphone/headset/earbud, menggunakan hair dryer, kebisingan di jalan raya atau lingkungan kerja. Semuanya dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Yang Perlu Anda Ketahui tentang Desibel

NIHL terjadi akibat suara keras yang merusak telinga bagian dalam. Mendengarkan musik dengan volume lebih keras di atas 85 desibel/decibel (dB) dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen. The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat memperbolehkan pekerja terpapar suara dengan kekerasan atau intensitas 85 dB paling lama delapan jam berturut-turut. Setiap penambahan 3 dB, waktu yang dianggap aman berkurang separuhnya. Jadi untuk intensitas suara 88 dB diperbolehkan selama empat jam, pada intensitas 91 dB selama dua jam, 94 dB selama satu jam, 97 dB selama 30 menit, 100 dB hanya selama 15 menit, dan seterusnya. Rata-rata pemutar musik portabel memiliki intensitas 100 dB jika diputar pada volume maksimal, yang artinya hanya boleh didengarkan selama 15 menit.

Apa Gejala NIHL?

Gejala NIHL bisa sulit diketahui pada tahap awal.  Kehilangan pendengaran cenderung terjadi pertama kali untuk suara dengan nada tinggi saja. Karena itu, volume suara yang didengar mungkin tidak berubah tetapi kualitasnya menurun. Seiring waktu, percakapan mungkin terdengar tetapi tidak sepenuhnya dipahami. Adanya kebisingan latar belakang dapat membuat percakapan lebih sulit dimengerti. Selain itu, dering atau dengungan (tinitus) mungkin  terjadi akibat dari NIHL.

Bagaimana Paparan Kebisingan Menyebabkan Gangguan Pendengaran?

Suara yang sangat keras merusak sel-sel rambut koklea (terletak di telinga bagian dalam). Struktur sensitif ini adalah sel sensorik kecil yang mengubah energi akustik menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak, di mana kemudian otak menerjemahkannya menjadi suara yang bermakna. Setelah rusak, sel-sel rambut koklea tidak dapat tumbuh kembali dan kehilangan kemampuan untuk mengirimkan sinyal listrik.

Ketika telinga terpapar suara keras dalam waktu singkat, Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran sementara (juga disebut sebagai penurunan ambang dengar sementara) atau telinga berdengung (tinitus). Jika telinga  terus menerus terpapar suara keras dalam jangka waktu yang lama, sel-sel rambut koklea dapat rusak secara permanen,  menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural.

Mengapa Penyumbat Telinga Penting Digunakan Saat Konser?

Para orang tua harus mengetahui bahwa berbagai penelitian medis menemukan bahwa tingkat kekerasan suara di konser musik seringkali melebihi 85 dB, dan beberapa laporan menunjukkan bahwa intensitas suara dapat mencapai 90 dB hingga 122 dB. Seperti disebutkan sebelumnya, jika tingkat kebisingan melebihi 85 dB untuk jangka waktu yang lama, hal ini dapat menyebabkan paparan kebisingan yang berbahaya. Orang tua dan anak muda umumnya senang pergi ke konser, sayangnya mereka yang sering menghadiri  konser berisiko akan mengalami gangguan pendengaran yang bersifat permanen.

Sebuah studi penelitian meneliti intensitas suara di berbagai tempat konser, dan efektivitas  pelindung telinga. Temuan tersebut menyatakan bahwa tingkat tekanan suara tampaknya sama berbahayanya di seluruh ruang konser, apa pun jenis musik yang dimainkan. Itulah sebabnya alat pelindung telinga direkomendasikan di setiap jenis konser musik, terlepas dari jarak Anda ke panggung.

Bagaimana Saya Dapat Membantu Melindungi Pendengaran Anak Saya?

Beberapa tip bermanfaat berikut ini akan melindungi pendengaran Anda atau orang-orang yang Anda sayangi:

  • Meskipun memakai penutup telinga, penyumbat telinga, atau pelindung lainnya untuk mengurangi dampak suara keras mungkin akan tidak menyenangkan bagi anak-anak, tetapi orang tua harus mendorong anak-anak mereka, terutama mereka yang memiliki hobi bermusik atau berprofesi sebagai musisi untuk melindungi pendengarannya. Pelindung telinga dapat mengurangi energi akustik yang mencapai telinga anak-anak sekitar 25 dB, dan dapat menentukan apakah anak Anda akan memiliki pendengaran yang sehat atau gangguan pendengaran di kemudian hari.
  • Kecilkan volume suara untuk semua pemutar musik, smartphone, headset perangkat game, televisi, dan alat stereo lainnya.
  • Jika anak-anak Anda terpapar kebisingan atau terpaksa berada di tempat yang bising, bantu mereka memilih aktivitas dengan suasana yang lebih tenang selama waktu senggang.

Jika anak Anda harus berteriak untuk mendengar suaranya sendiri atau orang lain, mengalami telinga berdenging, berkurangnya pendengaran, atau rasa penuh di telinga setelah terpapar kebisingan, maka tingkat kebisingan tersebut bersifat merusak.

Lakukan pemeriksaan pendengaran secara rutin dan berkala untuk mengetahui seberapa besar penurunan pendengaran Anda atau anak Anda. Temukan konsultan pendengaran terdekat Anda dengan klik tautan ini. Jika Anda atau anak Anda mengalami gangguan pendengaran, segera atasi sejak dini, karena gangguan pendengaran yang tidak segera diatasi akan memberikan dampak pada aktivitas sehari-hari, hubungan sosial bahkan kesehatan Anda.

Sumber:
https://www.enthealth.org/be_ent_smart/noise-driven-hearing-loss-in-children/

Please rate this

and share :
connect with us facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI

Leave a Reply

Your email address will not be published.