Tahukah Anda bahwa gangguan pendengaran sangat umum terjadi dan dapat menimpa orang dari segala usia? Penyebab utamanya antara lain karena faktor keturunan, paparan kebisingan berlebih, trauma, penyakit telinga, dan tentu saja -usia.
Gangguan pendengaran biasanya terjadi secara bertahap. Pada mulanya, Anda mungkin kesulitan menangkap awal kalimat yang diucapkan oleh seseorang dan sering melewatkan inti dari perkataanya. Lama kelamaan, gangguan pendengaran meningkatkan kelelahan psikis karena mengharuskan Anda untuk lebih berkonsentrasi ketika berada dalam suatu percakapan. Rasa percaya diri Andapun perlahan menurun karena sering ragu-ragu ketika seseorang berbicara. Anda merasa malu karena melewatkan poin utama dari kalimatnya atau malu karena terlalu sering meminta lawan bicara untuk mengulangi perkataanya.
Seiring waktu, perilaku pun berubah sebagai dampak dari gangguan pendengaran yang Anda alami, antara lain:
- Lebih memilih berada di tempat-tempat yang cenderung tenang sehingga dapat mendengarkan dengan lebih mudah
- Hubungan dengan orang-orang di sekitar mulai terusik karena mereka menyadari bahwa Anda tidak mendengar dengan baik
- Sosialisasi yang dilakukan semakin berkurang intensitasnya sehingga aktivitas fisik pun menjadi lebih sedikit
- Gangguan pendengaran juga berkaitan dengan hilang ingatan dan penurunan kemampuan kognitif
Pendengaran dan Penurunan Kemampuan Kognitif
Pada tahun 2013, Frank R. Lin, MD, Ph.D melakukan penelitian terhadap 1.984 orang dewasa selama enam tahun. Ia melacak perkembangan gangguan pendengaran mereka dan kaitannya dengan fungsi kognitif. Dia menemukan bahwa gangguan pendengaran merupakan faktor penyebab terganggunya ketajaman mental orang-orang lansia.
- Orang-orang dengan gangguan pendengaran yang parah memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami penurunan kemampuan kognitif fungsi mental.
- Bahkan mereka yang mengalami gangguan pendengaran ringan juga mengalami kesulitan-kesulitan kognitif seperti perubahan ingatan, demensia, dan meningkatkan risiko terjatuh.
Belum diketahui secara pasti hubungan antara gangguan pendengaran dan penurunan fungsi kognitif seseorang. Namun kemungkinan terbesarnya adalah dikarenakan adanya peningkatan “beban kognitif” yang disebabkan oleh otak yang kewalahan bekerja dengan sumber daya yang terbatas.
Ketika konsentrasi penuh diperlukan untuk dapat mengikuti percakapan yang sedang berlangsung, sumber daya kognitif juga harus bekerja untuk hal-hal lain seperti ingatan dan menjaga keseimbangan tubuh. “Penurunan kemampuan mendengar juga dapat mempercepat atrofi unsur abu-abu dan meningkatkan upaya mendengarkan yang diperlukan untuk memahami percakapan. Alat bantu dengar mungkin tidak hanya meningkatkan pendengaran tetapi juga menjaga kerja dan fungsi otak tetap baik,” kata Dr. Frank Lin, Associate Professor dari Otolaryngology-Head & Neck Surgery, Kedokteran Geriatrik, Kesehatan Mental, dan Epidemiologi di Johns Hopkins.
Jangan sampai terlambat memeriksakan pendengaran Anda. Deteksi dini merupakan langkah awal untuk menghindari dampak-dampak buruk dari gangguan pendengaran yang menurunkan kualitas hidup Anda. Kunjungi segera layanan kesehatan pendengaran di kota Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat.