Gangguan Pendengaran Berat dan Cara Mengatasinya
Gangguan Pendengaran Pendengaran

Gangguan Pendengaran Berat dan Cara Mengatasinya

No ratings yet.

Mengalami gangguan pendengaran berat masih memungkinkan Anda mendengar beberapa suara, namun dengan kualitas yang sangat buruk. Anda mungkin tidak dapat mendengar seseorang berbicara dengan suara normal. Bahkan, terkadang ketika seseorang berbicara dengan suara keras, Anda tetap tidak dapat memahami dengan jelas maknanya. Kemungkinan besar, Anda hanya dapat mendengar suara yang sangat keras.

Penyebab

Bayi dapat terlahir dengan gangguan pendengaran berat, dan anak-anak serta orang dewasa bisa mengalaminya kapan saja dalam hidup mereka. Hal ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau selama bertahun-tahun, dapat mempengaruhi salah satu atau kedua telinga, dan bisa bersifat sementara  atau permanen.

Untuk memahami bagaimana gangguan pendengaran terjadi, ada baiknya mengetahui cara kerja telinga terlebih dahulu. Daun telinga menangkap gelombang suara dari lingkungan dan mengarahkan ke liang telinga, kemudian gelombang suara bergerak melalui liang telinga dan mengenai gendang telinga, membuatnya bergetar seperti drum. Getaran dari gendang telinga diteruskan ke tiga tulang kecil di telinga tengah yaitu tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Tulang-tulang ini memperkuat getaran sehingga menyebabkan getaran mencapai koklea di telinga dalam. Di dalam koklea, getaran mengakibatkan cairan bergerak dan menggoyangkan sel-sel rambut halus. Pergerakan sel-sel rambut ini mengubah getaran menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik dikirim dari koklea melalui saraf pendengaran ke otak. Otak kemudian menerjemahkan sinyal listrik ini sebagai suara yang Anda dengar.

Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) atau asam deoksiribonukleat  mengandung banyak gen yang berperan penting dalam  membangun struktur dan fungsi pendengaran. Masalah pada salah satu gen ini dapat menyebabkan bayi yang baru lahir mengalami kehilangan indra pendengaran. Lebih dari separuh bayi lahir dengan gangguan pendengaran berat disebabkan oleh kelainan genetik. Selain itu, sekitar 20% dari bayi yang lahir dengan gangguan pendengaran juga memiliki kondisi genetik lain, seperti sindrom Down.

Bayi juga bisa kehilangan pendengarannya karena masalah yang terjadi selama kehamilan. Wanita hamil yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat kanker thalidomide atau obat tuberkulosis, mungkin berisiko melahirkan bayi yang mengalami gangguan pendengaran berat. Selain itu, infeksi tertentu yang dialami oleh wanita hamil, seperti cytomegalovirus (CMV) juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan gangguan pendengaran.

Anda juga kemungkinan akan mengalami penurunan pendengaran seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat terjadi karena:

1.   Kebisingan

Suara yang sangat keras seperti suara tembakan atau ledakan, dapat merusak pendengaran. Begitu juga dengan paparan kebisingan yang berlangsung lama dan terus menerus, seperti tinggal di dekat landasan pacu bandara atau dekat dengan rel kereta yang aktif, dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

2.   Penyakit

Berbagai kondisi dapat membahayakan telinga atau saraf yang berhubungan dengan pendengaran, termasuk infeksi telinga, tumor otak, artritis reumatoid, penyakit autoimun lainnya, serta penyakit Meniere, yang merupakan kelainan pada telinga bagian dalam.

3.   Penyumbatan liang telinga

Liang telinga yang tersumbat oleh kotoran telinga yang menumpuk atau benda yang tersangkut di dalamnya dapat mengganggu pendengaran. Membersihkan liang telinga dengan menggunakan pencungkilatau cotton bud dapat menyebabkan kotoran telinga terdorong semakin masuk ke dalam liang telinga, yang dapat mengakibatkan luka bahkan sampai gendang telinga pecah.

4.   Cedera

Trauma kepala akibat cedera dapat merusak bagian dalam telinga. Selain itu, beberapa olahraga, seperti selam scuba atau terjun payung juga dapat menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam.

5.   Obat-obatan

Obat-obatan tertentu, termasuk obat untuk kanker, penyakit jantung, dan infeksi serius, dapat merusak pendengaran dan menyebabkan gangguan pendengaran. Kadang-kadang bersifat permanen, tetapi dalam kasus lain, masalahnya hilang setelah Anda berhenti mengkonsumsi obat tersebut. Namun, jangan pernah menghentikan penggunaan obat apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Gangguan pendengaran dapat terjadi dengan berbagai cara dan kapan pun pada orang-orang dari segala usia. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan pendengaran dan periksakan pendengaran Anda secara berkala ke audiologis atau konsultan pendengaran terdekat. Anda dapat mengklik tautan ini atau Anda dapat menghubungi hotline service kami pada 0800 1100 100.

Sumber :
https://www.webmd.com/a-to-z-guides/severe-hearing-loss

Please rate this

and share :
connect with us facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI

Leave a Reply

Your email address will not be published.