Gangguan pendengaran adalah kondisi kronis ketiga yang paling banyak menimpa penduduk Amerika berusia lanjut, setelah hipertensi dan arthritis yang dapat berakhir pada kecacatan. Survei yang dilakukan oleh United Nation World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 menyebutkan bahwa lebih dari 360 juta penduduk dunia mengalami gangguan pendengaran dan diperkirakan julah tersebut akan terus bertambah. Bisa Anda bayangkan pada tahun 2018 ini jumlahnya mungkin sudah meningkat mengingat banyak sekali faktor penyebab gangguan pendengaran yang sulit dihindari oleh masyarakat saat ini. Salah satu contohnya adalah hobi mendengarkan musik melalui earphone atau headset melebih ambang batas yang dianjurkan yakni satu jam perhari. Penelitian juga mneyebutkan bahwa lebih dari satu milliar pemuda di dunia berisiko mengalami gannguan pendengaran akibat kebiasaan mendengarkan musik menggunakan headset setiap hari. Selain kedua fakta di atas, berikut adalah 10 fakta lain yang dapat menjadi pertimbangan Anda untuk menjaga kesehatan indera pendengaran Anda agar tetap berfungsi secara maksimal selamanya.
- Sekitar 12% dari populasi penduduk Amerika Serikat -kurang lebih sebanyak 38 juta orang- dilaporkan memiliki gangguan pendengaran yang signifikan. (Pusat Pendengaran dan Komunikasi)
- Satu dari tiga orang usia 65 tahun ke atas hidup dengan gangguan pendengaran. Jumlah mereka kurang lebih sekitar 168 juta orang yang tersebar di seluruh dunia. (WHO)
- 50 juta penduduk Amerika Serikat menderita tinnitus. Tinnitus diketahui memiliki hubungan dengan gangguan pendengaran meskipun tidak semua tinnitus disebabkan oleh gangguan pendengaran. (Asosiasi Tinnitus Amerika)
- Dari jumah tersebut, 16 juta di antaranya menderita tinnitus yang sudah sangat parah sehingga dianjurkan untuk melakukan perawatan. Dua juta lainnya mengakui bahwa tinnitus menyebabkan mereka lemah dan tidak bisa beraktivitas layaknya orang normal. (Asosiasi Tinnitus Amerika)
- 32 juta orang yang mengalami gangguan pendengaran adalah anak-anak dengan usia di bawah 15 tahun. (WHO)
- Mereka yang memiliki gangguan pendengaran biasanya menunda hingga 7 tahun sampai akhirnya memutuskan untuk melakukan penanganan terhadap gangguan pendengaran yang dialami. (Pusat Pendengaran dan Komunikasi)
- Suara bising atau yang biasa disebut noise merupakan penyebab utama seseorang menderita gangguan pendengaran. (New York Times – Blog Kesehatan)
- Setiap hari, 30 juta penduduk Amerika rentan terpapar kebisingan pada level yang membahayakan pendengaran mereka. (Asosiasi Pendengaran, Ucapan, dan Bahasa Amerika)
- Penelitian yang dilakukan selama 12 tahun oleh departemen neurologi di Sekolah Kesehatan John Hopkins menemukan bahwa gangguan pendengaran yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penderitanya terkena demensia. Demensia bukanlah suatu penyakit yang spesifik namun ia memiliki tanda atau gejala seperti penurunan atau bahkan hilang ingatan dan kesulitan berpikir yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.
- Hanya satu dari lima orang yang menderita gangguan pendengaran yang memilih untuk menggunakan alat bantu dengar. Padahal, manfaatnya sangat luar biasa bahkan dapat meningkatkan kualitas hidup penggunanya. Selain itu, dampak yang ditimbulkan oleh gangguan pendengaran yang tidak ditangani juga tidak main-main. Bukan hanya kehilangan pendengaran saja, namun gangguan pendengaran yang tidak ditangani juga dapat berdampak pada kesehatan mental penderitanya hingga menimbulkan depresi dan frustasi yang berujung pada isolasi sosial. (Institut Nasional Ketulian dan Gangguan Komunikasi Amerika)
Itulah 10 fakta mengejutkan tentang gangguan pendengaran yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh Anda sebelumnya. Mengingat dampaknya yang sangat merugikan, maka ada baiknya jika Anda mulai melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko gangguan pendengaran mulai sekarang demi kualitas hidup terbaik.