Diketahui bahwa adanya dampak dari gangguan pendengaran terkait usia dikaitkan dengan beberapa indikator kesejahteraan negative, termasuk isolasi sosial dan depresi. Studi ini menguji pendengaran 1.952 orang yang berusia di atas 60 tahun. Para peneliti menemukan hubungan antara tingkat keparahan gangguan pendengaran dan disabilitas fungsional dengan pembatasan aktivitas rutin seperti berbelanja, menyiapkan makanan, dan pekerjaan rumah tangga. Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang dampak gangguan pendengaran pada kesejahteraan sehari-hari untuk mengembangkan strategi intervensi yang efektif. Langkah-langkah seperti menggunakan alat bantu dengar dan dukungan psikososial dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian bagi orang-orang dengan gangguan pendengaran terkait usia.
Orang lanjut usia yang mengalami gangguan pendengaran kurang aktif secara fisik. Hal ini dapat menjadi penghubung antara gangguan pendengaran dan dampak buruk lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada lansia dalam mempertahankan gaya hidup aktif. Penelitian di masa depan diperlukan untuk memahami dampak intervensi pendengaran. Peran penyedia layanan kesehatan menjadi krusial dalam memberikan dukungan yang lebih baik kepada lansia untuk tetap aktif secara fisik. Dukungan ini tidak hanya mencakup pemberian alat bantu dengar atau intervensi pendengaran, tetapi juga edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik dan bagaimana mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi oleh lansia dengan gangguan pendengaran.
Hubungan Gangguan Pendengaran dan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik penting bagi manusia dari segala usia. Bagi orang dewasa paruh baya hingga lanjut usia, aktivitas fisik dikaitkan dengan kualitas hidup yang lebih baik, fungsi fisik dan kognitif yang lebih baik, risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, dan risiko kematian yang lebih rendah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin berkontribusi terhadap rendahnya aktivitas fisik.
Gangguan pendengaran dapat berkontribusi pada rendahnya tingkat aktivitas fisik, baik secara langsung, karena ketidakmampuan memantau lingkungan saat beraktivitas, atau secara tidak langsung, karena isolasi sosial dan peningkatan beban kognitif. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa gangguan pendengaran, yang umum terjadi pada hampir dua pertiga orang dewasa berusia di atas 70 tahun, berhubungan dengan rendahnya tingkat aktivitas fisik di kalangan orang dewasa lanjut usia.
Bagaimana Gangguan Pendengaran Membatasi Aktivitas Fisik?
Orang yang mengalami gangguan pendengaran yang tidak diatasi akan membatasi kehidupan sosialnya karena adanya penurunan pendengaran. Mulai dari menghindari obrolan, pertemuan antar keluarga atau kerabat, hingga bepergian karena kekhawatiran kurangnya pendengaran dalam mereka menerima informasi saat di stasiun, terminal atau bandara. Bahkan dampak dari gangguan pendengaran yang tidak segera diatasi akan mengakibatkan depresi dan stres.
Solusi Gangguan Pendengaran Anda
Segera temui audiologis atau konsultan pendengaran terdekat untuk memeriksakan pendengaran Anda. Berkonsultasi dengan konsultan pendengaran dapat memeberikan Anda solusi yang tepat untuk mengatasi gangguan pendengaran Anda. Dengan mengatasi gangguan pendengaran, tidak hanya mengembalikan aktivitas Anda, tetapi memberikan Anda pengalaman mendengar yang lebih baik dan hidup lebih baik.
–
Sumber :
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27750539/https://jamanetwork.com/journals/jamanetworkopen/fullarticle/2778845
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37527509/#:~:text=Conclusions%3A%20Older%20adults%20with%20hearing,in%20maintaining%20an%20active%20lifestyle