Tinnitus adalah gangguan pendengaran dimana penderitanya mendengar dering, dengungan atau suara lain di telinga mereka yang sebenarnya tidak ada. Ini bisa disebabkan oleh masalah pada telinga atau otak. Terkadang tinnitus bisa terjadi sementara, seperti setelah konser yang keras. Di lain waktu bisa menjadi kondisi kronis yang terjadi 24/7, atau datang dan pergi. Bagi orang yang menderita jenis tinitus kronis ini, dapat berkisar dari gangguan ringan hingga kondisi yang melemahkan. Tinnitus mempengaruhi sekitar 15-20% populasi. Meskipun ada banyak penyebab tinnitus dan terkadang tidak dapat dihindari, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi kemungkinan Anda mengalami tinnitus. Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi kemungkinan Anda terkena tinnitus:
- Lindungi telinga. Suara keras dari mesin, mesin, kembang api, tembakan senjata api, dan konser semuanya dapat merusak pendengaran Anda dengan paparan berulang dari waktu ke waktu. Gunakan penyumbat telinga yang lembut saat Anda perlu berada di sekitar suara keras. Tambahkan lapisan pelindung pendengaran lainnya jika suaranya akan menjadi sangat keras.
- Jauhkan diri Anda dari suara bising. Jika Anda akan menghadiri konser, pesan kursi atau berdiri lebih jauh dari pengeras suara. Semakin banyak ruang yang dapat Anda tempatkan di antara diri Anda dan suara keras, semakin aman bagi telinga Anda. Ini juga dapat membantu membuat telinga Anda istirahat sebentar-sebentar dengan menjauhi suara keras secara teratur jika Anda harus terpapar padanya.
- Batasi waktu yang dihabiskan di sekitar suara keras. Bahkan jika kebisingan tidak terlalu keras, seperti suara blender dapur yang sedang berjalan, itu dapat menyebabkan tinitus jika terpapar terlalu lama. Waktunya akan bervariasi tergantung pada desibel suara, tetapi waspadalah dan coba batasi eksposur Anda jika memungkinkan.
- Berhati-hatilah dengan earbud. Headphone dan earbud harus disetel ke volume yang lebih rendah untuk melindungi Anda dari gangguan pendengaran dan tinitus. Headphone peredam bising adalah pilihan yang baik, karena meredam suara yang mengganggu akan membantu Anda mendengar dari headphone dengan volume yang lebih rendah. Uji volume Anda dengan meminta seorang teman berdiri di samping Anda. Jika mereka dapat mendengar suara dari earbud/headphone Anda, volumenya terlalu tinggi.
- Berhenti merokok. Perokok lebih mungkin mengalami tinnitus. Tambahkan ini ke daftar panjang alasan berhenti merokok untuk melindungi kesehatan Anda.
- Lindungi kesehatan jantung. Kesehatan jantung merupakan faktor penting untuk mencegah tinnitus. Karena gangguan pada pembuluh darah dapat menyebabkan tinitus, penting untuk menjaga kesehatannya dengan olahraga dan pola makan yang baik. Tetap sehat juga dapat mencegah kebutuhan Anda untuk menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan tinnitus. Ada begitu banyak alasan untuk menjaga tubuh tetap sehat dengan pola makan dan olahraga.
- Hindarkan stres. Orang dengan tinnitus yang ada atau kecenderungan mengalami tinitus dapat membantu meringankan atau mencegahnya dengan mengelola stres. Stres dapat menyebabkan kontraksi otot yang dapat memperburuk persepsi suara tinnitus. Kelola stres Anda dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, bersantai bersama teman dan keluarga, berjalan-jalan, atau aktivitas menenangkan lainnya yang Anda sukai. Ini penting tidak hanya untuk tinitus, tetapi untuk penyakit dan rasa sakit lain yang mungkin Anda derita. Stres dapat membuat Anda merasa lebih buruk dari hampir semua kondisi.
- Periksa postur kepala Anda. Menjaga postur tubuh yang baik dari waktu ke waktu dan mencegah cedera leher (seperti insiden whiplash) dapat membantu pencegahan tinnitus. Untuk beberapa penderita tinnitus yang ada, postur kepala dapat berperan dalam apakah mereka mengalami suara tinnitus atau tidak. Jika Anda adalah seseorang yang saat ini atau pernah menderita tinnitus, bereksperimenlah dengan postur kepala dan leher yang berbeda untuk melihat apakah ada yang cocok untuk Anda.
Tinnitus kronis dapat membawa penderita berbagai efek fisik lainnya seperti kelelahan, stres, kecemasan, depresi, masalah tidur, dan efek samping tidak menyenangkan lainnya.
–
Sumber : https://www.utentclinic.com/news/how-to-prevent-tinnitus