Awas! Sleep Apnea Bisa Sebabkan Gangguan Pendengaran
Gangguan Pendengaran

Awas! Sleep Apnea Bisa Sebabkan Gangguan Pendengaran

No ratings yet.

Sleep apnea ternyata bisa berdampak pada kesehatan pendengaran. Penelitian observasi jangka panjang terhadap 6.797 orang dewasa di Eropa yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2020 menunjukkan bahwa orang yang mengalami sleep apnea 21% lebih berisiko mengalami gangguan pendengaran. Selain itu, sleep apnea juga bisa memicu masalah seperti telinga berdenging (tinitus) dan penyakit meniere, yang dapat mengganggu keseimbangan tubuh.

Penelitian lain yang melibatkan hampir 14.000 orang menemukan bahwa gangguan pendengaran lebih sering terjadi pada mereka yang kelebihan berat badan, sering mendengkur dan menderita sleep apnea yang parah.

Dari kedua penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara sleep apnea dan gangguan pendengaran. Jadi, jika Anda didiagnosis mengalami sleep apnea, segera konsultasikan kondisi Anda dengan profesional perawatan pendengaran terdekat.

Apa itu Sleep Apnea?

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang cukup serius di mana napas sering terhenti sementara selama tidur. Sleep apnea sebenarnya ada beberapa jenis, namun yang paling umum adalah obstructive sleep apnea (OSA). Jenis ini terjadi ketika otot dan jaringan di sekitar saluran pernapasan menjadi lebih longgar atau kedur dan menghalangi aliran udara, menyebabkan seseorang mendengkur dan sering terbangun karena kehabisan napas. Gejala-gejala yang umum meliputi:

  • Terengah-engah atau tersedak saat tidur
  • Tenggorokan kering saat bangun pagi
  • Sakit kepala pada pagi hari
  • Mengantuk di siang hari
  • Mudah marah
  • Suasana hati mudah berubah-ubah
  • Masalah dalam belajar atau dalam mengingat

Bagaimana Sleep Apnea Memengaruhi Gangguan Pendengaran?

Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, sleep apnea dapat mengurangi aliran darah ke telinga, yang dapat merusak sel-sel rambut halus di telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural.

Fakta bahwa masalah peredaran darah dapat menyebabkan penurunan pendengaran telah diketahui oleh para tenaga ahli dalam bidang kesehatan pendengaran. Penelitian juga menunjukkan bahwa mereka yang mengalami penyakit jantung 50% lebih berisiko mengalami gangguan pendengaran. Selain sleep apnea, menurut American Diabetes Association, orang yang mengalami diabetes juga memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami gangguan pendengaran dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat mengurangi kadar oksigen di telinga bagian dalam, yang bisa meningkatkan risiko gangguan pendengaran. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati juga bisa menyebabkan masalah pendengaran termasuk tinitus atau yang lebih dikenal  dengan telinga berdenging.

Hubungan Antara Sleep Apnea, Tinitus, dan Penyakit Meniere

Selain meningkatkan risiko mengalami berbagai masalah kesehatan, gangguan pendengaran dan sleep apnea bisa sangat mempengaruhi hubungan pribadi Anda. Biasanya pasangan Anda menjadi orang pertama yang menyadari jika Anda menderita sleep apnea, dengkuran dan kegelisahan Anda saat tidur mengakibatkan tidur pasangan Anda pun ikut terganggu. Jika Anda juga mengalami gangguan pendengaran, maka akan menambah rasa frustrasi bagi pasangan Anda karena kualitas komunikasi Anda juga semakin memburuk.

Sebuah studi di Taiwan pada tahun 2017 menemukan bahwa pada kelompok usia paruh baya (kisaran 40 – 60 tahun) dan lansia (lanjut usia) memiliki risiko lebih tinggi mengalami telinga berdenging (tinitus) terutama jika mereka memiliki gangguan tidur seperti sleep apnea. Selain telinga berdenging, studi tersebut juga menemukan hubungan antara sleep apnea dengan vertigo terutama di kalangan wanita. Vertigo adalah sensasi pusing atau merasa seolah-olah Anda atau lingkungan di sekitar Anda berputar. Hal ini terjadi karena kebanyakan dari mereka yang mengalami sleep apnea tidak rutin menggunakan alat pengobatan untuk Obstructive Sleep Anea (OSA) yaitu alat untuk menjaga saluran napas tetap terbuka saat tidur (Continuous Positive Airways Pressure/CPAP). Akibatnya waktu istirahat dan kualitas tidur mereka terganggu, yang akhirnya memengaruhi kesehatan otak dan menyebabkan vertigo.

Menurut Jurnal Case Reports in Otolaryngology, sekitar 15% orang yang menderita penyakit Meniere memiliki risiko sleep apnea. Risiko ini lebih tinggi bagi wanita paruh baya. Para penderita penyakit Meniere kemungkinan besar akan terdorong  mengonsumsi obat-obatan untuk mengurangi gejala sleep apnea. Namun obat-obatan tersebut justru dapat memperburuk gejala-gejala penyakit Meniere mereka. Oleh karena itu penting bagi mereka untuk menggunakan CPAP untuk mengurangi kebutuhan terhadap obat tidur.

Perawatan

Jika Anda merasa mengalami gejala sleep apnea yang telah disebutkan, segera konsultasikan dengan dokter sebelum kondisi ini menimbulkan risiko kesehatan lainnya. Perawatan untuk sleep apnea meliputi:

  • Perubahan gaya hidup
  • Penggunaan CPAP (alat yang membantu menjaga saluran napas tetap terbuka)
  • Perawatan pendengaran
  • Operasi

Dengan mengatasi sleep apnea, Anda bisa mendapatkan tidur malam yang lebih nyenyak, yang akan mengurangi rasa lelah dan stres. Jika sleep apnea menyebabkan gangguan pendengaran, segera kunjungi konsultan pendengaran terdekat untuk mendapatkan perawatan dengan alat bantu dengar yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Sumber:
https://www.healthyhearing.com/report/52200-Have-sleep-apnea-you-might-have-hearing-loss-too

Please rate this

and share :
connect with us facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI facebook-ABDI