Masih sedikit diketahui bahwa obat-obatan dapat menjadi salah satu penyebab gangguan pendengaran. Diperkirakan terdapat 4 miliar resep obat-obatan yang telah dibagikan setiap tahun. Selain itu juga diperkirakan sebanyak 66% populasi mengkonsumsi obat resep yang mereka minum setiap hari. Angka ini terus mengalami kenaikan, karena data menunjukkan adanya peningkatan konsumsi obat-obatan dalam beberapa waktu terakhir.
Dengan peningkatan penggunaan obat-obatan tersebut, maka reaksi ototoksik juga akan meingkat. Ototoksisitas adalah nama ketika obat menyebabkan perubahan pendengaran, keseimbangan, atau menyebabkan seseorang mengalami tinnitus.
Ada lebih dari 200 obat ototoksik yang saat ini beredar dan rutin digunakan. Kerusakan yang disebabkan oleh obat ototoksik dapat dicegah tetapi juga bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Berikut adalah daftar obat ototoksik yang diketahui dapat menjadi penyebab gangguan pendengaran.
Aspirin dan NSAIDS — obat pereda nyeri seperti Aspirin atau obat antiradang nonsteroid lainnya dapat bersifat ototoksik jika dikonsumsi dalam dosis yang sangat besar.
Antibiotik — antibiotik tertentu seperti obat aminoglikosida yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit ginjal.
Obat-obatan Diuretik — sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan kondisi jantung lainnya.
Onkologi — obat yang mengobati kanker seperti Cisplatin, Bleomycin, dan Cyclophosphamide.
Anti-Malaria — obat anti-malaria seperti hidroksiklorokuin terbukti menyebabkan tinnitus bila diminum dalam jangka waktu lama atau dalam dosis tinggi.
Antidepresan — Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi gejala depresi sedang hingga berat terbukti dapat menyebebkan tinnitus.
Benzodiazepin – obat penenang ringan yang diresepkan untuk jangka pendek dan digunakan untuk mengobati kecemasan, stres, dan lainnya dapat menyebabkan tinitus – meskipun jarang terjadi.
Hindari Penyebab Gangguan Pendengaran dengan Selalu Ikuti Instruksi Penggunaan Obat Dari Dokter
Jika Anda diresepkan obat ototoksik oleh dokter atau dokter spesialis, penting untuk terus mengkonsumsinya secara teratur kecuali dokter memberikan adanya perubahan instruksi lain.
Tetapi penting juga bagi Anda untuk berkomunikasi secara teratur dengan dokter yang meresepkan dan bekerja sama untuk memantau gejala yang mungkin muncul. Anda juga perlu memantau sistem pendengaran dan keseimbangan selama dan setelah pengobatan selesai. Seorang profesional perawatan pendengaran dapat membantu untuk memantau bagian tersebut.
Bekerjasama dengan profesional perawatan pendengaran juga merupakan hal yang harus Anda lakukan. Hal ini bertujuan untuk membuat rekam medis atau catatan dasar dari kemungkinan adanya perubahan sistem pendengaran dan juga sistem vestibular. Audiogram dasar harus mencakup audiometri frekuensi tinggi dan pengujian pengenalan kata.
Profesional perawatan pendengaran juga dapat memberikan tes pendengaran berkala untuk memantau fungsi dan melaporkan setiap perubahan gejala. Ini dapat membantu Anda dan dokter dalam membuat keputusan mengenai melanjutkan pengobatan, mengganti obat Anda, atau menghentikan terapi obat sepenuhnya.
Meskipun ototoksisitas bukan menjadi penyebab utama gangguan pendengaran, hal ini cukup sering terjadi sehingga ada baiknya berkonsultasi dengan dokter dan profesional perawatan pendengaran jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang obat-obatan yang rutin Anda konsumsi.
Temukan Profesional Perawatan Pendengaran Terdekat
Bingung menemukan profesional perawatan pendengaran? Kami dapat membantu! Cukup klik link di sini dan Anda akan menemukan daftar alamat professional pendengaran yang dapat membantu Anda melakukan tes pendengaran dan berkonsultasi seputar kesehatan pendengaran.
–
Sumber : https://www.starkey.com/blog/articles/2022/11/medications-that-can-cause-hearing-loss