Dua pertiga orang dewasa berusia 70 dan lebih tua, dan empat perlima orang dewasa yang berusia lebih dari 85 memiliki gangguan pendengaran terkait usia. Hal yang lebih mengkhawatirkan daripada gangguan pendengaran itu sendiri adalah risiko terjadinya penurunan kognitif dan demensia seiring bertambahnya usia. Telah terbukti bahwa gangguan pendengaran yang tidak diatasi memainkan peran besar dalam keduanya.
Studi menunjukkan bahwa mengatasi gangguan pendengaran adalah salah satu faktor yang dapat berkontribusi pada pencegahan atau keterlambatan demensia. Dan bahwa memakai alat bantu dengar mampu mengurangi risiko penurunan kognitif yang terkait dengan gangguan pendengaran.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Pusat Medis Universitas Columbia (CUMC) yang telah menemukan korelasi langsung antara penggunaan alat bantu dengar dan kinerja kognitif pada orang dewasa yang lebih tua (berusia 80 hingga 99) dengan gangguan pendengaran. Studi ini juga menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan gangguan pendengaran yang menggunakan alat bantu dengar memiliki kinerja yang lebih baik secara signifikan pada tes kognitif daripada mereka yang tidak menggunakan alat bantu dengar.
Penelitian CUMC lebih lanjut mendukung gagasan bahwa gangguan pendengaran berdampak pada elemen neurologis seiring bertambahnya usia. Pada tahun 2014, para peneliti di Johns Hopkins dan National Institute on Aging menggunakan informasi dari Baltimore Longitudinal Study of Aging yang sedang berlangsung untuk melihat perbedaan dalam perubahan otak antara orang dewasa dengan pendengaran normal dan orang dewasa dengan gangguan pendengaran.
MRI peserta selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa peserta dengan gangguan pendengaran telah mempercepat laju atrofi otak. Dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendengaran normal. Orang dengan gangguan pendengaran juga memiliki penyusutan yang lebih signifikan di daerah tertentu. Termasuk girus temporal superior, tengah dan inferior, struktur otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara dan bicara.
Teknologi Terbaru Alat Bantu Dengar Starkey Livio AI
Alat bantu dengar baru kami yang revolusioner, Starkey Livio AI, dirancang untuk membantu dengan kedua kekhawatiran itu. Tidak hanya memberikan hasil suara dan kinerja terbaik yang pernah membantu mengatasi gangguan pendengaran. Alat ini juga merupakan perangkat yang dapat dipakai untuk melacak kesehatan otak dan tubuh. Sehingga Anda dapat menetapkan dan memenuhi tujuan kesehatan fisik dan kognitif.
Pekerjaan pertama dan terpenting dari setiap alat bantu dengar adalah membantu orang yang mengalami gangguan pendengaran, untuk dapat berbicara, mendengarkan musik, dan suara seringan, sejelas dan sealami mungkin. Sementara alat bantu dengar premium lainnya semakin baik, salah satu alat bantu dengar kami, Livio AI memiliki keunggulan daripada pada alat yang lain.
Mendengar itu rumit dan sulit ditiru. Teknologi Livio Al terus-menerus diperbaharui dan disajikan dengan merangkai dan mengatur suara dari berbagai sumber. Beberapa suara latar belakang paling dominan akan diblokir sehingga mereka tidak mengganggu sinyal fokus pada suara utama.
Ketika kita mendengar “secara normal”, kita mengambil lapisan suara ini. Dan otak kita berbaur dan memfokuskannya secara berbeda tergantung pada setiap situasi. Ketika kita memiliki gangguan pendengaran, lapisan-lapisan itu berbaur dengan kurang lancar dan fokus menjadi tidak jelas. Teknologi dalam alat bantu dengar terbaik Livio Al, mengatasi hal ini.
Untuk mengetahui lebih lanjut, alat bantu dengar terbaik kami dan alat bantu dengar lain yangsesuai dengan kebutuhan Anda, kunjungi situs web kami di sini, atau hubungi 0800-100-2234 untuk mengatur konsultasi dengan profesional kesehatan pendengaran kami di dekat Anda.
–
Sumber : https://www.starkey.com/blog/2018/08/Poor-hearing-is-linked-to-cognitive-issues