Linda Spengler adalah salah satu orang yang mengalami tinitus atau telinga berdenging. Pengalaman dari Linda Spengler berikut ini akan membantu Anda untuk mengatasi masalah tinitus.
“Ini adalah hal paling menjengkelkan yang dapat terjadi pada Anda karena tinitus dapat mengganggu kehidupan dan aktifitas Anda,” kata Spengler. Spengler juga yang menggambarkan bahwa tinitusnya sebagai kebisingan suara latar yang tidak menyenangkan yang selalu ada.
Banyak orang yang juga mengalami tinitus. Faktanya, dalam satu tahun terakhir, diperkirakan 10 persen penduduk mengalami tinitus s hanya selama beberapa menit. Bagi sebagian orang seperti Spengler kondisi ini menjadi hal yang kronis.
Spengler merasa terjebak dengan gejala tinitus yang semakin parah, sehingga dia bahkan tidak ingat untuk mengungkapkannya saat dia melakukan tes pendengaran baru-baru ini. Ketika Spengler memakai alat bantu dengarnya di ruang praktek dokter, dia mendapat kejutan yang tidak terduga dan menyenangkan.
“Saat pertama kali ahli pendengaran memasangkan alat bantu dengar, hal yang paling saya perhatikan adalah tinitus hilang,” kata Spengler, seorang pensiunan di New Mexico. “Saya bahkan tidak bisa mengungkapkan kepada orang-orang betapa menakjubkannya alat ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa menurutnya alat bantu dengar adalah penemuan terbaik kedua bagi orang lanjut usia setelah operasi katarak.
Dampak dari penggunaan alat bantu dengar bukan hanya terjadi satu kali saja. Tinitus hilang setiap kali Spengler memakai alat bantu dengar, kata Spengler.
Hal ini memang tidak terjadi pada semua orang yang menderita tinitus, tetapi hal ini cukup umum terjadi. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang hubungan antara gangguan pendengaran, tinitus dan alat bantu dengar yang terkadang dapat membantu meringankan gejala tinitus.
“Saat pertama kali ahli pendengaran memasangkan alat bantu dengar, hal yang paling saya perhatikan adalah tinnitus saya hilang,” kata Linda Spengler, seorang pensiunan di New Mexico.
Gangguan Pendengaran dan Tinitus
Gangguan pendengaran dan tinitus seringkali saling berhubungan.
“Tinitus disebabkan oleh masalah di otak, bukan di telinga Anda.Adanya gangguan pendengaran, Anda akan kehilangan stimulus yang masuk ke otak anda”, jelas audiolog Julie Prutsman, pendiri Sound Relief Hearing Center dan anggota dewan American Tinnitus Association.
“Dalam upaya untuk memulihkan masukan/stimulus yang hilang, neuron pendengaran di otak menjadi hiperaktif dan terhenti,” kata Prutsman. Hasilnya, tinitus atau suara-suara tersebut berasal di otak bukan di telinga, jelas Prustman.
Alat Bantu Dengar Dapat Membantu
Ada beberapa alasan mengapa alat bantu dengar dan peningkatan kemampuan mendengar dapat membantu mengurangi gejala tinitus:
1. Mengembalikan Rangsangan Pendengaran ke Otak
Singkatnya: Gangguan pendengaran membuat otak Anda sedikit hiperaktif, dengan sel-sel rambut di koklea menjadi liar dengan aktivitas, yang berpotensi disalahartikan sebagai suara.
Ada teori bahwa, alat bantu dengar mengembalikan beberapa rangsangan yang hilang dari otak. Jadi, alat bantu dengar dapat membantu mengatasi tinitus.
2. Memungkinkan Mendengar Suara-suara di Sekitar
Manfaat lain dari alat bantu dengar: Memulihkan kebisingan latar belakang yang halus dan senyap. “Alat bantu dengar dapat meningkatkan kontras di otak terhadap tinitus dengan meningkatkan suara lingkungan yang mungkin terlewatkan oleh orang tersebut, seperti angin silir-semilir atau gemerisik dedaunan yang tertiup angin,” kata Prutsman.
3. Membantu Mengurangi Stres
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan stres, sperti pekerjaan, uang, hubungan, dan sebagainya. Tidak dapat mendengar dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar Anda juga merupakan penyebab stres.
Gangguan pendengaran yang dialami Spengler memengaruhi kemampuannya untuk mendengar suara berfrekuensi tinggi. Artinya, dia dapat mengetahui orang-orang sedang berbicara, namun tidak dapat membedakan/memahami apa yang sebenarnya mereka katakan.
”Saya berada di dunia saya sendiri yang hilang karena saya tidak memahami percakapan siapa pun…. Saya sering sekali berkata ‘Apa? Apa?’” kata Spengler.
4. Memiliki Fitur yang Bermanfaat
Dengan meggunakan alat bantu dengar dapat membantu mengurangi gejala tinitus. Namun bukan hanya itu saja, perangkat ini juga memiliki fitur alat bantu dengar canggih yang dapat membantu.
Misalnya, banyak alat bantu dengar yang dilengkapi dengan fitur masking, yaitu suara yang menyerupai derau putih/white noise (misalnya: suara derasnya air atau suara hujan). Ini dikenal sebagai tinnitus sound generator (TSG), kata Prutsman.
Jika TSG diaktifkan, Anda mungkin mendapati dengungan, dering, atau deru tinitus sudah tertutupi sepenuhnya.
Selain fitur TSG dan masking, banyak alat bantu dengar yang memungkinkan Anda terhubung dengan mudah ke ponsel, sehingga Anda dapat melakukan streaming suara dari aplikasi relaksasi atau aplikasi yang menawarkan serangkaian white noise.
Perawatan Tinitus Lainnya
Strategi umum lainnya untuk mengatasi tinitus adalah Cognitive Behavior Therapy (CBT). Tinnitus Retraining Therapy (TRT), yang memberikan strategi untuk mengabaikan suara tinitus, adalah pilihan perawatan lain, serta strategi penanggulangan seperti relaksasi dan latihan visualisasi serta meditasi.
“Karena tidak ada orang yang akan bereaksi sama terhadap dampak tinitus, penting untuk mencoba berbagai teknik untuk menemukan teknik yang paling membantu untuk perawtan tinitus Anda,” kata Prutsman.
Langkah Awal
Tes pendengaran adalah langkah awal yang baik dan sangat disarankan jika Anda mengalami tinitus. Tes pendengaran dapat membantu mengetahui penyebab medis dari kondisi tersebut (misalnya obat yang menyebabkan tinitus sebagai efek samping).
Klik tautan ini untuk mendapatkan bantuan dari dokter THT/Audiolog/konsultan pendengaran terdekat dengan Anda. Namun, tidak semua klinik pendengaran di dekat Anda dapat menangani tinitus.
–
Sumber:
https://www.healthyhearing.com/report/53312-Hearing-aids-for-tinnitus