Terpapar kebisingan yang membahayakan adalah penyebab umum gangguan pendengaran pada orang dewasa. Selama kita hidup, efek kumulatif dari lingkungan yang bising, juga dikenal sebagai polusi suara, merusak struktur halus telinga bagian dalam. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pendengaran sensorineural permanen.
Sementara orang dewasa berisiko paling tinggi mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan, peningkatan pesat dalam penggunaan headphone dan earbud di kalangan anak-anak dan remaja juga dapat mengakibatkan mereka berisiko mengalami gangguan pendengaran.
Suara vs Bising
Suara adalah apa yang kita dengar ketika getaran dari sumber bunyi merambat melalui udara dan mencapai telinga kita. Kebisingan kadang-kadang didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan, baik itu suara feedback atau denging yang memekakkan telinga dari amplifier di konser, dentuman kembang api, suara tembakan yang keras, deru mesin pemotong rumput, atau suara melengking pada musik dan suara keramaian di restoran baru yang sedang viral.
Nyatanya, dunia kita menjadi sangat bising sehingga “polusi suara” sekarang dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Apa Itu Gangguan Pendengaran Akibat Kebisingan?
Sederhananya, gangguan pendengaran akibat kebisingan/ Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) adalah kerusakan permanen pada sel-sel rambut halus di dalam telinga, yang dikenal sebagai stereocilia akibat dari suara-suara keras. Mirip dengan gempa bumi, tingkat kebisingan yang berbahaya menghasilkan getaran di sel-sel rambut yang begitu kuat sehingga merusak bahkan terkadang menjadi permanen.
Sel-sel rambut tidak dapat diganti dan tidak dapat tumbuh kembali. Sel-sel rambut yang rusak tidak dapat menghasilkan sinyal listrik ke otak, sehingga menghambat pendengaran. Baik suara yang intens dengan durasi pendek seperti suara tembakan dalam jarak dekat maupun paparan suara keras yang berulang atau terus menerus seperti mengoperasikan peralatan konstruksi, keduanya dapat merusak sel-sel rambut.
Gejala Gangguan Pendengaran Akibat Kebisingan
Gangguan pendengaran akibat kebisingan biasanya akan berakibat sulit untuk mendengar suara frekuensi tinggi, hal ini dapat dengan mudah dideteksi melalui tes pendengaran yang tergambar pada audiogram. Audigram ini akan menunjukkan penurunan menukin pada sisi kanan, yang dikenal sebagai pola noise-notch (takik bising).
Seiring berjalannya waktu, seseorang mungkin kesulitan untuk mendengar percakapan, terutama kata-kata dengan bunyi seperti “t” dan “k”, “s” dan “f” di dalamnya (misalnya, kata “kopi” dan “topi”, kata “paras” dan “paraf”, sulit dibedakan). Anda dapat mendengar, namun kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain, meskipun mereka berbicara lebih keras.
Tanda-tanda lain bahwa pendengaran Anda perlu diperiksa oleh tenaga kesehatan pendengaran adalah:
- Anda merasakan sakit di telinga setelah terpapar suara bising yang keras.
- Orang lain berkomentar bahwa Anda berbicara dengan keras atau berteriak.
- Anda mengalami tinnitus – bunyi berdenging, berdesing, menderu, atau mendengung di telinga.
- Anda mengalami diplacusis, atau “pendengaran ganda”, meskipun hal ini jarang terjadi.
- Anda mengalami penurunan pendengaran di kedua telinga, tetapi satu telinga jauh lebih buruk (gangguan pendengaran asimetris).
Tingkat kebisingan Suara-suara di Sekitar Kita
Kekerasan suara diukur dalam satuan decibel (dB). Secara umum, orang disarankan untuk tidak terlalu lama terpapar suara apa pun di atas 85 desibel. Meskipun itu juga tergantung pada berapa lama dan seberapa sering seseorang terpapar, serta seberapa dekat mereka dengan suara tersebut. Sebagai contoh seorang penata rambut yang menggunakan pengering rambut dengan kekerasan suara 70 dB sepanjang hari dan terus menerus lebih berisiko mengalami gangguan pendengaran dibanding dengan seseorang yang menggunakan penyedot debu secara berkala dengan kekerasan suara yang hampir sama yaitu sekitar 70 dB memiliki risiko yang jauh lebih rendah karena durasi paparan kebisingan yang singkat dan jarang.
Penyebab Umum Gangguan Pendengaran Akibat Kebisingan
Paparan di Tempat Kerja
Menurut Centers for Disease Control (CDC) Occupational Hearing Loss (gangguan pendengaran akibat pekerjaan) merupakan penyakit yang berhubugan dengan pekerjaan yang paling umum terjadi dan bersifat permanen. Banyak juga yang mengalami tinnitus (yang dapat terjadi akibat paparan kebisingan). Data CDC menunjukkan bahwa pekerjaan dengan risiko tertinggi mengalami gangguan pendengaran meliputi:
- Pertambangan dan ekstraksi minyak dan gas
- Pertanian
- Konstruksi dan pertukangan
- Militer
Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mewajibkan pemberi kerja untuk memiliki program perlindungan kesehatan pendengaran untuk membatasi paparan kebisingan yang berbahaya bagi karyawan, termasuk menyediakan peralatan pelindung pendengaran, memelihara mesin, menempatkan penghalang atau mengisolasi sumber kebisingan dan mengembangkan program perlindungan kesehatan pendengaran untuk menguji pendengaran karyawan. Jika Anda diberikan perlindungan pendengaran di tempat kerja Anda, tanggapi dengan serius. Gangguan pendengaran akibat kebisingan dapat dicegah. Anda juga mungkin berhak atas tunjangan kompensasi pekerja untuk gangguan pendengaran yang terjadi di tempat kerja.
Apakah hobi Anda merusak pendengaran Anda?
Hal-hal yang kita lakukan untuk bersenang-senang juga dapat menyebabkan NIHL, termasuk berburu atau menembak di lapangan tembak, menghadiri konser, mendengarkan musik keras (atau memainkannya), mengoperasikan peralatan rumput dan perbaikan rumah, serta mengendarai sepeda motor dan mobil salju.
Efek berbahaya lainnya dari paparan suara keras
Selain merusak pendengaran Anda, penelitian menunjukkan bahwa polusi suara dan NIHL dapat menyebabkan:
- Stres
- Kecemasan
- Insomnia, bahkan setelah kebisingan berhenti
- Tekanan darah tinggi
- Peningkatan detak jantung
- Isolasi karena gangguan pendengaran
- Depresi karena gangguan pendengaran
Untungnya, penelitian menunjukkan bahwa alat bantu dengar membantu mengatasi banyak masalah kesehatan ini.
Mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan
Gangguan pendengaran akibat kebisingan biasanya bersifat permanen, jadi penting untuk mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi telinga Anda. Ada beberapa solusi yang tersedia bagi orang-orang untuk mengantisipasi ketika berada dalam situasi kebisingan yang keras, antara lain:
- Earplug sekali pakai, earplug dipasang di liang telinga, dapat dibeli di toko obat, dan alat olahraga. Earplug memiliki berbagai ukuran dan dapat menurunkan tingkat kebisingan yang lebih rendah sebesar 15 hingga 30 desibel, yang bermanfaat dalam banyak situasi. Dan earplug juga dapat disesuaikan agar sesuai dengan telinga Anda oleh ahli kesehatan pendengaran, seperti earplug musisi.
- Penutup telinga, yang benar-benar pas di telinga dan membentuk segel, menurunkan tingkat kebisingan sebesar 15 hingga 30 dB.
- Mengganti bagian mesin yang keras dan menggunakan pelumas dapat mengurangi gesekan dan menurunkan kebisingan. Banyak mobil, peralatan pertanian, dan mesin lainnya memiliki knalpot, peredam suara, dan bantalan yang dapat mengurangi kebisingan.
- Mengecilkan musik. Earbud yang dimasukkan langsung ke liang telinga membuat musik terdengar keras tepat di gendang telinga. Waspadai seberapa keras musik Anda, dan jangan pernah menggunakan musik untuk memblokir suara lain yang tidak diinginkan.
- Berhati-hatilah. Begitu Anda menyadari bahaya kebisingan, Anda akan melihatnya di mana-mana dan dapat mengambil tindakan. Misalnya, hindari berjalan langsung di dekat lokasi konstruksi aktif dan lebih baik menyeberang jalan. Jika Anda terjebak kemacetan di jalan raya yang sibuk, tutup jendela mobil Anda untuk perjalanan yang lebih tenang. Kenakan earplug saat memotong rumput atau mengoperasikan peniup daun.
Bagaimana saya tahu jika suara terlalu keras?
Bagaimana mengetahui suara terlalu keras? Anda dapat mengetahuinya melalui ponsel Anda dan daftar aplikasi pengukur desibel smartphone terbaik kami untuk mengukur tingkat suara. Namun, secara umum, Anda tahu itu terlalu keras jika Anda harus mendekat untuk berbicara dengan seseorang di sebelah Anda, atau membentak mereka. Jika Anda meninggalkan acara tersebut, dan pendengaran Anda terasa teredam, Anda telah mengalami pergeseran pendengaran sementara.
Bagaimana Anda mengatasi gangguan pendengaran akibat kebisingan?
Sayangnya, gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan bersifat permanen. Biasanya perawatan terbaik untuk NIHL adalah alat bantu dengar yang dipasang dengan tepat. Teknologi saat ini bekerja lebih baik daripada alat bantu dengar beberapa dekade yang lalu, dan solusi tersedia secara luas untuk setiap anggaran dan kebutuhan gaya hidup.
–
Sumber:
https://www.healthyhearing.com/help/hearing-loss/noise-induced-hearing-loss