Proses mendengar dimulai dari telinga. Telinga kita bekerja untuk mengubah stimulus akustik yang masuk dan bergerak melalui saluran telinga. Kemudian menjadi bentuk kode saraf yang dapat diuraikan, diproses, dan dipahami oleh otak. Anatomi sistem pendengaran atau pendengaran kita sangat kompleks tetapi dapat secara luas dibagi menjadi dua bagian, satu disebut ‘periferal’ dan yang lainnya ‘sentral’.
Sistem pendengaran periferal terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam:
- Telinga luar terdiri dari pinna (juga disebut daun telinga), saluran telinga dan gendang telinga.
- Telinga tengah adalah ruang kecil berisi udara yang berisi tiga tulang kecil yang disebut malleus, incus dan stapes tetapi secara kolektif disebut ossicles. Malleus terhubung ke gendang telinga yang menghubungkannya dengan telinga luar dan stapes (tulang terkecil dalam tubuh) terhubung ke telinga bagian dalam.
- Telinga bagian dalam memiliki organ pendengaran dan keseimbangan. Bagian pendengaran telinga bagian dalam dan disebut koklea yang berasal dari bahasa Yunani untuk ‘siput’ karena bentuknya yang melingkar. Koklea, yang berisi ribuan sel sensorik (disebut ‘sel rambut’), terhubung ke sistem pendengaran pusat oleh saraf pendengaran atau pendengaran. Koklea diisi dengan cairan khusus yang penting untuk proses pendengaran.
Sistem pendengaran pusat terdiri dari saraf pendengaran dan jalur yang sangat kompleks melalui batang otak dan menuju korteks pendengaran otak.
6 Langkah Dasar Proses Mendengar
- Transfer suara ke saluran telinga dan menyebabkan gendang telinga bergerak
- Gendang telinga akan bergetar dengan bergetar dengan suara yang berbeda
- Getaran-getaran suara ini berjalan menembus ossicles menuju koklea
- Getaran suara membuat cairan dalam perjalanan koklea seperti gelombang laut
- Pergerakan cairan pada gilirannya membuat sel-sel rambut Saraf pendengaran mengambil sinyal saraf yang dibuat oleh sel-sel rambut. Sel-sel rambut di salah satu ujung koklea mentransfer informasi suara nada rendah dan sel rambut di ujung berlawanan mentransfer informasi suara nada tinggi.
- Saraf pendengaran memindahkan sinyal ke otak di mana mereka kemudian diterjemahkan ke dalam suara yang dapat dikenali dan bermakna. Otaklah yang “mendengar”.
Proses mendengar menghubungkan telinga dengan suara di lingkungan sekitar kami. Sistem pendengaran memberi kemampuan luar biasa untuk mengidentifikasi dan memahami isyarat akustik yang sangat kecil. Bahkan, otak kita mampu menyimpan ekuivalen saraf dari pola akustik seperti musik, suara, suara bahaya, dan suara lingkungan. Kesamaan ini membuatnya lebih mudah bagi kita untuk mengenali dan memproses suara-suara yang akrab dan tidak akrab.
Kehilangan pendengaran terjadi ketika suara yang biasanya keras menjadi lebih lembut dan kurang dapat dipahami; ini adalah hasil dari otak kita yang disesatkan melalui hilangnya kemampuan mendengar. Informasi juga menjadi terdistorsi ketika mencapai otak, mengganggu kualitas pendengaran kita.
Trauma kepala, penyakit neurologis, gangguan medis atau proses penuaan, dapat mengakibatkan perubahan kemampuan otak untuk memproses rangsangan secara efektif. Ini dapat menyebabkan gejala yang mencerminkan gangguan pendengaran; gejala-gejala tersebut mungkin termasuk kurangnya perhatian, respon yang tidak tepat, dan kebingungan. Otak kita bekerja dengan telinga kita dengan cara yang luar biasa, memproses peristiwa saraf ke dalam pendengaran kita dan semua yang terlibat.
Apa Yang Terjadi Ketika Anda Mengalami Masalah dengan Pendengaran Anda?
Ketika pendengaran Anda bekerja sebagaimana mestinya, sinyal dan informasi diproses melalui berbagai bagian telinga dan naikkan saraf pendengaran ke otak. Pendengaran yang baik tergantung pada semua bagian sistem pendengaran yang bekerja secara normal sehingga suara dapat melewati telinga dan masuk ke otak untuk diproses.
Penyumbatan kotoran telinga di saluran telinga atau gendang telinga yang berlubang disebut gangguan pendengaran konduktif karena getaran suara tidak dilakukan secara efisien. Koklea masih bekerja secara normal tetapi tidak menerima informasi yang cukup melalui hubungannya dengan telinga tengah.
Jika masalahnya ada di antara koklea di telinga bagian dalam dan otak, ini disebut gangguan pendengaran sensorineural. Jalur melalui telinga luar dan tengah berfungsi normal tetapi, setelah suara tiba di koklea, itu tidak diproses secara normal baik karena kerusakan pada ‘sel-sel rambut’ halus di koklea atau pada saraf pendengaran atau karena cacat pada jalur pendengaran menuju ke otak.
Ada sangat banyak penyebab gangguan pendengaran sensorineural tetapi paparan terhadap kebisingan yang berlebihan atau efek penuaan adalah yang paling umum. Tanda-tanda khas gangguan pendengaran sensorineural adalah kesulitan umum dalam pendengaran yang jelas dan masalah dalam memahami pembicaraan dalam kondisi mendengarkan yang sulit seperti dalam kebisingan latar belakang.
Gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural juga mungkin terjadi dan ini umumnya disebut gangguan pendengaran campuran.
Ketika Anda mengalami masalah dengan pendengaran Anda, menentukan bagian mana dari sistem pendengaran yang gagal merespons adalah langkah pertama yang dapat diambil untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup Anda. Pusat Alat Bantu Dengar Idonesia akan membantu mencari dan menjadwalkan tes pendengaran di Klinik Pendengaran terdekat di kota Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah terkait gangguan pendengaran, hubungi kami hari ini.