Nutrisi buruk ternyata dapat menjadi salah satu penyebab gangguan pendengaran anak. Studi baru-baru ini menemukan bahwa Anak-anak prasekolah yang kekurangan gizi sekitar dua kali lebih mungkin menderita gangguan pendengaran. Dibandingkan dengan orang dewasa muda serta dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang gizinya lebih baik.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Sekolah Kesehatan Publik Johns Hopkins dan diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Menunjukkan bahwa intervensi nutrisi untuk anak-anak dapat membantu mencegah gangguan pendengaran di masa depan. Menurut Institut Nasional Ketulian dan Gangguan Komunikasi Lainnya, sekitar dua hingga tiga dari setiap 1.000 anak yang lahir di AS memiliki tingkat gangguan pendengaran yang terdeteksi di satu atau kedua telinga.
Gangguan Pendengaran Anak
Kehilangan pendengaran adalah masalah kesehatan masyarakat yang sering diabaikan yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Studi ini mencatat gangguan pendengaran berada di urutan keempat dalam daftar penyebab utama kecacatan secara global. Dengan sekitar 80% individu yang terkena dampak tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Penelitian, yang mengevaluasi orang dewasa muda di Asia Selatan, memperkirakan bahwa prevalensi gangguan pendengaran diantara anak-anak dan orang dewasa muda di wilayah ini turun antara 14 dan 28%.
Sementara penelitian berfokus pada Asia Selatan, kekurangan gizi adalah masalah yang dapat mempengaruhi anak-anak mana saja. Malnutrisi anak usia dini adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk gangguan pendengaran. Nutrisi yang harus dimakan yang harus dimasukkan dalam diet seimbang untuk anak-anak saat mereka tumbuh dewasa meliputi:
- Protein
- Karbohidrat
- Lemak
- Kalsium
- Besi
- Folat
- Serat
- Vitamin A
- Vitamin C
- Vitamin B
Peneliti John Hopkins percaya penyelidikan mereka adalah yang pertama untuk mempelajari hubungan antara kekurangan gizi umum dan gangguan pendengaran, tetapi penelitian lain, yang diterbitkan dalam Clinical and Experimental Otorhinolaryngology, menemukan bahwa pengurangan asupan B2 dan B3, air dan protein dapat dikaitkan dengan tinnitus dan gangguan terkait tinnitus. Tinnitus adalah persepsi kebisingan atau dering di telinga, dan kondisi ini diperkirakan mempengaruhi hingga 50 juta orang di AS.
Studi yang menyelidiki gangguan pendengaran pada orang dewasa yang lebih tua juga dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana vitamin dan nutrisi tertentu mendukung pendengaran yang sehat. Penelitian yang dilaporkan dalam Otolaryngology – Bedah Kepala dan Leher menunjukkan bahwa kekurangan asam folat dan B12 dapat mempengaruhi pendengaran dengan merusak sistem saraf dan pembuluh darah. Kekurangan ini juga dapat merusak lapisan di atas saraf koklea
Cara Menghindarkan Anak dari Risiko Gangguan Pendengaran
Selain memenuhi semua nutrisi yang dibutuhkan, Anda juga perlu melakukan tindakan pencegahan lainnya seperti menjauhkan suara bising secara terus menerus yang dapat memunculkan gangguan pendengaran pada anak di kemudian hari. Selain itu memperhatikan obat-obatan yang di konsumsi si kecil juga sangat penting karena beberapa jenis obat diketahui dapat menimbulkan gangguan pendengaran jika dikonsumsi secara terus menerus.
Jika Gangguan Pendengaran Sudah Terjadi
Tidak ada kata terlambat. Segera lakukan pemeriksaan sedini mungkin jika Anda sudah mencurigai anak Anda mulai merasa kesulitan untuk mendengar. Anda bisa menghubungi no 0800-100-2234 atau mendatangi website kami disini, untuk memperoleh semua informasi mengenai gangguan pendengaran pada anak, melakukan tes awal secara online atau melakukan konsultasi dan mengatur jadwal temu dari tempat terdekat di wilayah Anda tinggal. Jangan menunggu terlalu lama, karena gangguan pendengaran pada anak yang terlambat ditangani, akan mengganggu prestasi akademiknya dan kemampuannya bersosialisasi.
–
Sumber : https://findhearing.com/poor-childhood-nutrition-can-lead-to-hearing-loss/