Tinitus, atau yang dikenal dengan telinga berdenging bisa disebabkan oleh banyak hal. Tinitus bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan gejala dari masalah kesehatan lainnya. Biasanya, yang menjadi pemicu atau penyebab dari tinitus adalah kerusakan pada sel-sel rambut. Sel-sel rambut ini berada di koklea (bagian dari telinga dalam) berfungsi mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang kemudian dikirim ke otak untuk diterjemahkan sebagai suara. Kerusakan pada sel-sel rambut ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan gejala seperti tinnitus. Faktor penuaan juga dapat menyebabkan tinitus karena sel-sel rambut di telinga bagian dalam akan rusak seiring berjalannya waktu. Tidak hanya faktor penuaan, banyak faktor lain seperti di bawah ini yang menjadi penyebab dan pemicu terjadinya tinitus.
8 Hal Pemicu Tinitus
1. Gangguan Pendengaran Terkait Usia
Bagi banyak orang, pendengaran semakin memburuk seiring bertambahnya usia. Gangguan pendengaran terkait usia biasanya dimulai sekitar usia 60 tahun dan dapat mempengaruhi kedua telinga. Anda mungkin akan mengalami kesulitan mendengar suara berfrekuensi tinggi seperti suara burung berkicau, nada tinggi pada musik, suara anak kecil, dering telepon atau bel pintu.
2. Suara Keras
Suara keras adalah penyebab utama gangguan pendengaran. Kebisingan atau suara-suara yang Anda dengar setiap hari selama bertahun-tahun, atau suara sangat keras yang hanya sekali Anda dengar, dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Suara-suara tersebut dapat berupa suara mesin bor, blender, konser musik, alat musik, dan lain sebagainya. Gangguan pendengaran akibat kebisingan dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga dan bisa bersifat sementara atau permanen.
3. Kotoran Telinga Menumpuk
Kotoran telinga berfungsi untuk melindungi telinga Anda dari benda eksternal/luar yang dapat masuk ke dalam telinga seperti kotoran dan serangga. Umumnya telinga secara alami dapat membersihkan kotoran telinga tersebut dengan sendirinya. Namun, jika kotoran telinga tidak hilang dengan sendirinya sehingga menyebabkan penumpukan, hal ini dapat menyebabkan denging atau gangguan pendengaran. Segera periksa ke dokter THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan) untuk membersihkan kotoran telinga yang menumpuk. Jangan mencoba membersihkan kotoran telinga sendiri dengan menggunakan pencungkil, cotton bud atau benda lainnya karena dapat berpotensi mendorong kotoran lebih masuk ke dalam liang telinga dan mendekati gendang telinga.
Baca lebih lanjut mengenai bagaimana kotoran telinga dapat menyebabkan tinitus: “Keterkaitan Antara Tinitus dan Kotoran Telinga”
4. Obat-obatan Tertentu
Obat-obatan jenis tertentu seperti aspirin, diuretik, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat berbasis kina, antibiotik tertentu, antidepresan, dan obat kanker dapat memicu atau bahkan meningkatkan keparahan tinitus. Biasanya, semakin tinggi dosisnya, semakin besar kemungkinan Anda mengalami masalah pendengaran. Seringkali, jika Anda menghentikan konsumsi obat-obatan tersebut, tinitus Anda dapat hilang. Namun, konsultasikan dengan dokter jika Anda menduga bahwa penyebab tinitus Anda adalah penggunaan obat-obatan. Jangan berhenti mengonsumsi obat apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
5. Infeksi Telinga dan Sinus
Anda mungkin merasakan tinitus saat sedang pilek atau flu. Hal ini kemungkinan terjadi karena infeksi telinga atau sinus yang memengaruhi pendengaran Anda dan meningkatkan tekanan pada sinus Anda. Jika itu penyebabnya, maka tinitus Anda akan hilang setelah pilek atau flu Anda mereda. Namun, jika tinitus tidak membaik setelah sekitar satu minggu pilek atau flu Anda mereda, segera temui dokter Anda.
6. Temporomandibular Joint (TMJ) Disorder
Masalah pada rahang atau sendi temporomandibular (TMJ) dapat menyebabkan tinitus. Anda mungkin merasakan sakit atau nyeri pada persendian saat mengunyah atau berbicara. Sendi ini berbagi beberapa saraf dan ligamen dengan telinga tengah Anda, karena pada sendi TMJ dapat memengaruhi sensasi suara dan tekanan di telinga tengah. Dokter gigi dapat mengobati gangguan sendi rahang dan membantu mencegah telinga berdenging semakin parah.
7. Masalah Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi dan faktor lain yang dapat menyebabkannya seperti stres, alkohol, dan kafein dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah. Pengerasan arteri atau aterosklerosis juga bisa berperan dalam memperburuk kondisi ini. Ketika pembuluh darah di dekat telinga tengah dan dalam mengalami pengerasan, menjadi kurang elastis, menyebabkan aliran darah yang lebih kuat dan terasa lebih deras. Hal ini dikenal sebagai tinitus berdenyut/pulsatile tinnitus.
8. Masalah Medis Lainnya
Seperti adanya perubahan pada tulang telinga bagian dalam, kelainan telinga bagian dalam yang disebut penyakit Meniere, atau cedera kepala dan leher merupakan beberapa kondisi yang dapat menyebabkan tinitus. Kondisi lain seperti fibromyalgia dan penyakit Lyme juga dapat memicu telinga berdenging. Segera kunjungi dokter Anda untuk membantu Anda mengetahui penyebabnya dan meredakan bunyinya.
–
Sumber :
https://www.webmd.com/a-to-z-guides/tinnitus-triggers#1